Selasa 03 Dec 2019 00:19 WIB

Aksi Nyata Sheryl Sheinafia Kurangi Plastik

Sheryl Sheinafia sudah lama enggan minum dari botol yang tak didaur ulang.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Indira Rezkisari
Penyanyi Sheryl Sheinafia.
Foto: Republika/Farah Noersativa
Penyanyi Sheryl Sheinafia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada banyak hal yang telah dilakukan oleh penyanyi Sheryl Sheinafia sebagai langkah nyata dalam melestarikan lingkungan dan bumi. Salah satunya adalah dengan berkomitmen dengan dirinya sendiri untuk tak mengonsumsi air dalam botol yang tidak didaur ulang.

“Aku belum pernah lagi mengkonsumsi air mineral yang dikemas dalam botol yang tidak didaur ulang selama 1,5 tahun,” ungkap Sheryl dalam jumpa pers di wilayah Jakarta Selatan.

Baca Juga

Sheryl juga berkomitmen hanya meminum air dalam kemasan botol yang didaur ulang. Selain itu, Sheryl selalu menyediakan sebuah tas yang kerap digunakan sebagai wadah dari tumblernya.

Dia tak peduli dengan beratnya membawa botol dari rumah atau menggunakan botol daur ulang yang memiliki berat yang tak ringan. Hal itu, kata dia, adalah hal yang tak bisa dikompromikan, dibandingkan dengan apa yang telah dilakukannya sejauh ini yang bisa membuat bumi semakin rusak.

Dia juga berusaha untuk mengurangi penggunaan plastik. Penyanyi berusia 23 tahun itu mengaku selalu berusaha untuk terus mengurangi penggunaan plastik. “Hanya saja, kalau kondisinya memang tidak mendukung, ya mungkin kalau habis pakai, aku akan bawa pulang, dan aku olah untuk jadi sesuatu,” jelas dia.

Selain itu, jika dia terpaksa mengambil sedotan, dia kerap memanfaatkannya dengan membuatnya kembali menjadi gelang. Atau ornamen-ornamen yang dia bikin sendiri sebagai bentuk daur ulang.

Tas-tas plastik yang dia gunakan pun biasanya selalu dia simpan dengna melipatnya berbentuk segitiga, dan menggunakannya lagi di lain hari. Ketika tas plastik itu rusak, maka dia bisa salurkan kepada bank sampah.

Selanjutnya, dia juga kerap memilah sampah sejak dari rumah. Hal itu merupakan didikan dari neneknya, yang sangat peduli untuk memilah sampah dan terorganisasi.

“Jadi dia sangat rinci akan hal-hal itu, jadi misalnya ada yang membawa plastik, dia langsung seperti melarang kami untuk datang ke rumahnya lagi, kalau menemukan sesuatu yang tidak teroganisasi dengan baik. Jadi hati-hati kalau ketemu eyang aku,” ungkapnya lantas tertawa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement