Selasa 26 Nov 2019 22:32 WIB

Kualitas Layanan Pasien Lanjut Usia Makin Dibutuhkan

Perawat dinilai perlu menapatkan pelatihan pelayanan untuk pasien lanjut usia.

Acara Kongres Nasional IPEGERI yang berlangsung selama 2 hari.
Foto: ist
Acara Kongres Nasional IPEGERI yang berlangsung selama 2 hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebutuhan layanan geriatric atau pasien lanjut usia di rumah sakit (RS) semakin meningkat. Ketua panitia Kongres Nasional Ketua Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes) Bani Saleh Shinta Silaswati mengatakan hal itu disebabkan karena peningkatan usia harapan hidup di Indonesia yang berdampak pada peningkatan jumlah penduduk lanjut usia (lansia).

Dia mengatakan banyaknya jumlah lansia ini membuat pengembangan pelayanan kesehatan lansia semakin penting. Untuk meningkatkan pelayanan, menurut Shinta perlu dimasukannya pelayanan geriatric dalam standar akreditasi. Selain itu juga  diperlukan pengembangan standar pelayanan keperawatan lansia khusus yang komprehensif dan terpadu.

Baca Juga

"Tentunya, menuntut pemetaan dan pembinaan berkelanjutan terhadap keperawatan di seluruh Indonesia," ujar Shinta di sela acara Seminar Nasional, Workshop & Kongres Nasional ke 1 Ikatan Perawat Gerontik Indonesia (IPEGERI), di Jakarta, Jumat (22/11).

Menurut dia, kondisi yang ada saat ini, belum banyak RS yang mengembangkan pelayanan geriatric secara terpadu. SDM perawat belum mendapatkan pelatihan tentang keperawatan geriatric. Alhasil, kompetensinya dalam memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan kepada lansia masih kurang.

Di sisi lain, RS yang membuka layanan ruang rawat inap khusus untuk lansia juga masih terbatas. Lansia dirawat di ruang penyakit dalam dewasa dan masih bergabung dengan pasien lainnya.

Menurut dia, hal ini tentunya berpengaruh pada perawat dalam melakukan asuhan keperawatan kepada lansia. Karena, layanan yang diberikan tidak spesifik untuk pasien lansia, namun untuk pasien dewasa secara umum.

"Juga masih ditemukan berbagai masalah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada lansia di institusi layanan kesehatan seperti panti Werdha," ungkapnya.

Manajemen pelayanan di panti yang belum tertata dengan baik, sambung Shinta, dimana jumlah tenaga keperawatan yang masih terbatas, jenjang karir perawat di panti yang belum mendapat perhatian, memerlukan solusi yang tepat dalam mengatasinya.

Dikemukakannya, pelayanan keperawatan di RS, khususnya ruang geriatric dan panti belum terlaksana secara evidance based. "Perkembangan permasalahan data perawatan lansia inilah yang mendorong kami, para perawat dan pemerhati kesehatan lansia berhimpun bersama dalam satu ikatan, yakni Ikatan Perawat Gerontik Indonesia (IPEGERI)," kata Shinta.

Dewan pakar keperawatan Gerontik Junaiti Sahar menyatakan, sesungguhnya sejumlah regulasi pemerintah dalam penanganan lansia cukup bagus. Hanya saja, ujarnya, implementasinya di masyarakat masih kurang berjalan.

"Masih banyak perlakuan masyarakat dan institusi terhadap lansia, yang tidak memadai," ujarnya.

Dia mencontohkan, di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), kendati bangunannya megah kadang tidak dilengkapi dengan pegangan untuk lansia melangkah. "Atau bangku ruang tunggunya yang kurang nyaman untuk lansia," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement