Ahad 24 Nov 2019 08:40 WIB

Elly Sugigi Ditantang Jadi Orang Batak di Nagabonar Reborn

Elly Sugigi yang asli Betawi ditantang jadi orang Batak di Nagabonar Reborn.

Komedian Elly Sugigi
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Komedian Elly Sugigi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Komedian Elly Sugigi mengatakan ada tantangan tersendiri baginya saat berakting sebagai Bidah di Nagabonar Reborn. Di film tersebut, Elly kebagian peran sebagai orang Medan.

"Padahal, saya kan asli Betawi," ujar Elly.

Baca Juga

Selain itu, Elly mengaku juga ditantang untuk harus bisa melucu. Nagabonar memang dirancang sebagai film yang memancing tawa.

"Yang pasti saya senang karena itu film pertama saya yang banyak scene-nya," kata Elly.

Pemeran lain, Rita Matumona, mengatakan karakter Nagabonar terbangun dari awal. Nagabonar Reborn mengisahkan paket lengkap mulai dari Nagabonar lahir hingga ditinggal ayahnya karena dibunuh penjajah Belanda.

"Di sana diceritakan, bagaimana ibu dari Nagabonar merawat anaknya sendiri. Peran ibunya juga lebih diangkat oleh penulis karena secara tradisi, di Batak, memang pria Batak sangat patuh dan mendengar kata ibunya," kata pemeran ibu Nagabonar itu.

photo
Gading Marten sebagai Nagabonar dalam film Nagabonar Reborn.

Sementara itu, sutradara Dedi Setiadi mengatakan, film Nagabonar Reborn berupaya mengajak para pemuda mencintai negara. Ia mengatakan, Nagabonar tetap mengusung sosok jujur, lugu, cinta negara, nasionalis, dan sangat menghormati perempuan.

"Bukan hanya bisa ngerayu, ngegombal seperti anak sekarang," kata Dedi di sela promo film yang dibintangi Gading Marten itu di Solo, Sabtu.

Hal paling penting, menurut Dedi, adalah film tersebut bukan hanya membuat para penonton tertawa. Nagabonar Reborn juga menumbuhkan rasa cinta kepada bangsa di kalangan generasi muda.

photo
Para pemeran dan kru film Nagabonar Reborn.

Sementara itu, produser film Nagabonar Reborn Gusti Randa mengatakan film tersebut dikemas berbeda dibanding versi sebelumnya. Nagabonar Reborn lebih menonjolkan unsur komedi dengan mempertahankan sisi romantisme dari tokoh utama.

"Market penonton kami generasi muda usia 13-17 tahun. Lebih banyak sentuhan milenial, ada komedi, percintaan. Jangan sampai ada pemikiran itu film perjuangan. Tapi, tetap ada pesan edukasi. Memang lebih dikonsepkan seperti itu, sehingga milenial lebih menyukainya," katanya.

Gusti Randa mengatakan, film tersebut bukan sekuel dari film Nagabonar sebelumnya, melainkan film dengan versi lengkapnya. Meski belum memegang data jumlah penontonnya, dia meyakini antusiasme masyarakat terhadap Nagabonar Reborn cukup baik.

"Yang pasti dari yang awalnya hanya diputar di 73 layar, saat ini naik jadi 80 layar," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement