Sabtu 23 Nov 2019 13:41 WIB

Makan Terlalu Malam Berpotensi Alami Masalah Jantung

Peneliti sebut makan lebih sedikit di malam hari kurangi risiko penyakit jantung

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Perempuan makan (Ilustrasi)
Foto: Sheknows
Perempuan makan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti dari Vagelos College of Physicians and Surgeons di New York's Columbia University mengungkapkan, telat makan atau makan terlalu malam berisiko pada kesehatan jantung. Sebab, ada berbagai faktor dalam aktivitas makan yang menyangkut berapa jumlah makanan yang dikonsumsi.

Dari informasi itu, risiko akan mulai meningkat jika sebagian besar asupan kalori harian, baru didapat pada pukul 18.00. Bahkan, risiko lebih parah juga akan berlanjut setelah makan selesai.

“Jadi, makan lebih sedikit di malam hari adalah salah satu cara sederhana untuk mengurangi risiko penyakit jantung,” kata para peneliti itu seperti dilansir wddty, Sabtu (23/11).

Dalam penelitian yang dilakukan itu, diketahui ada penurunan kesehatan jantung sebanyak satu persen dari total asupan kalori yang dikonsumsi setelah pukul 18.00. Di mana, sebanyak 112 wanita dengan usia rata-rata 33 tahun menjadi subjeknya. 

Mengutip pemaparan penelitian yang dilakukan di sesi Ilmiah Asosiasi Jantung Amerika, pada 16-18 November 2019 lalu itu, para peneliti mengungkapkan, meski sebagian sukarelawan makan makanan setelah jam 6 sore, asupan kalori setelahnya berdampak buruk pada kesehatan jantung. 

Memang secara singkat, makan di sore hari akan meningkatkan potensi penyakit jantung. Hal ini terutama terjadi pada wanita. 

Sebab, mereka yang memiliki tekanan darah yang lebih tinggi, indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi dan kontrol kadar gula darah yang lebih buruk, memiliki sinyal peringatan dini diabetes. 

Bahkan peningkatan tekanan darah juga merupakan masalah khusus di antara wanita Hispanik yang diuji. Akan tetapi, para peneliti belum bisa memastikan apakah masalah serupa bisa terjadi pada pria atau tidak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement