Kamis 21 Nov 2019 18:00 WIB

Daftar Negara Paling Berisiko Didatangi Turis pada 2020

Libia dan Somalia masuk daftar negara paling berisiko bagi turis.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Indira Rezkisari
Sebelum liburan turis sebaiknya mengetahui dulu risiko liburan di negara tersebut.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Sebelum liburan turis sebaiknya mengetahui dulu risiko liburan di negara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liburan dan berkunjung ke suatu tempat relatif menjadi gaya hidup sebagian orang, terlebih berwisata ke luar negeri. Namun demkian, berpergian ke luar negeri bukan tanpa resiko. Ada sejumlah masalah yang sebaiknya dihindari dan dipikirkan terlebih dahulu risikonya jika berlibur ke negara tertentu.

Mengetahui bahaya di setiap daerah di negara yang akan dikunjungi bakal membuat liburan lebih terasa menyenangkan. News.com.au, Kamis (21/11), menyusun negara mana saja yang berpotensi memberikan risiko bagi traveler dalam hal keselamatan, keamanan hingga  kesehatan pada 2020 nanti.

Baca Juga

Memuncaki daftar untuk 2020 sebagai tempat paling berbahaya untuk bepergian demi keselamatan dan keamanan adalah Libya dan Somalia. Sedangkan tempat teraman untuk rencana perjalanan liburan yaitu Finlandia, Norwegia dan Islandia.

Direktur Keamanan Regional di International SOS Matthew Bradley mengatakan, risiko nomor satu yang bakal menjadi risiko bagi pelancong tahun depan adalah pergeseran geopolitik. Dia mengatakan, kerusuhan sipil dihasilkan dari ketidaksetaraan dan orang-orang yang ingin memiliki situasi yang berbeda di negara mereka daripada di masa lalu.

"Kami telah melihat itu terutama di Hong Kong, di negara-negara berisiko rendah lainnya seperti Cile dan di beberapa negara berisiko tinggi seperti Bolivia, Ekuador dan Lebanon," kata Bradley.

Dalam hal kesehatan, Yaman dicap sebagai negara berisiko tinggi bersama dengan Suriah dan Korea Utara. Sedangkan Australia, Irlandia dan Swedia keluar sebagai beberapa tempat dengan risiko penyakit yang paling rendah.

Sementara Meksiko, yang telah mendominasi berita utama baru-baru ini setelah pembunuhan sebuah keluarga Amerika Serikat (AS) memiliki berbagai peringkat dari risiko sedang hingga tinggi. Menurut International SOS, peringkat tersebut didasarkan pada ancaman yang ditimbulkan kepada para pelancong melalui kekerasan politik.

Direktur Solusi Keamanan di International SOS Erika Weisbrod mengungkapkan, ada daerah tertentu di masing-masing negara yang mungkin memiliki risiko lebih tinggi atau mungkin lebih berbahaya daripada yang lain. Dia mengatakan, faktor-faktor lain yang menentukan bagaimana peta ditentukan termasuk infrastruktur transportasi, hubungan industri dan bagaimana suatu negara merespons bencana alam.

Dia menjelaskan, ketika datang untuk menentukan peringkat risiko perjalanan medis, SOS Internasional melihat beban penyakit menular suatu negara, faktor lingkungan, data evakuasi medis, data trauma jalan, standar layanan medis darurat, perawatan medis rawat jalan dan rawat inap, akses ke pasokan farmasi berkualitas dan hambatan budaya serta bahasa atau administrasi.

"Jadi, memahami ke mana Anda pergi di suatu negara adalah penting sebagai lawan dari mengesampingkan perjalanan ke suatu negara sama sekali," katanya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement