Kamis 21 Nov 2019 09:58 WIB

Anda Seorang Guru? Ini 5 Tips Hebat Mencetak Lulusan Berprestasi

Membuat anak didik berprestasi bukan pekerjaan mudah.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
.
.

Memiliki anak didik berprestasi tentu menjadi hal membanggakan bagi para pengajar. Itulah salah satu tujuan dari proses belajar mengajar di sekolah. Karena ilmu yang di transfer dapat diterima dan diterapkan para siswa.

Tujuan lain dari pengajar dalam mendidik para siswanya adalah membawa si anak didik bermanfaat bagi orangtua dan masyarakat di sekitarnya. Dengan begitu, bukan hanya pintar dan cerdas dalam bidang akademik saja, tapi dapat berguna bagi keluarga, nusa dan bangsa.

Baca Juga

Tentu saja, membuat anak didik berprestasi bukan pekerjaan mudah. Apalagi persaingan di dunia kerja lebih berat karena sudah berada di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Bersaing bukan hanya sesama anak muda Indonesia, tapi juga dari negara lain.

Para pengajar perlu bekerja keras untuk menghasilkan lulusan berprestasi, mempunyai keahlian dan keterampilan sehingga siap menghadapi kerasnya dunia kerja. Dengan bekal tersebut, para lulusan dapat meraih kesuksesan dalam berkarier.

Buat Anda yang merupakan seorang guru, berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk menghasilan lulusan atau anak didik berprestasi:

Baca Juga: Menghitung Biaya Sekolah Anak dan Pilih Tabungan Pendidikan yang Tepat

 

1. Mengembangkan kurikulum agar lebih interaktif

GuruMengembangkan kurikulum agar lebih interaktif

Kurikulum memiliki peranan penting untuk menghasilkan anak didik berprestasi. Tidak selalu yang canggih dengan berbagai metode pembelajaran rumit, namun kurikulum yang tepat. Yaitu, kurikulum yang bisa diterima dengan baik para anak didik. Mampu mempelajari materi tersebut dengan cara yang mudah dicerna.

Jadi penting untuk menyusun kurikulum yang tepat dan interaktif, di mana para siswa ikut terlibat langsung dan menikmati proses belajar mengajar dengan nyaman dan tenang. Kondisi seperti ini akan membuat materi pelajaran dapat tersampaikan dengan baik.

Para anak didik pun leluasa mengekspresikan diri mereka selama proses belajar mengajar. Selain itu, kurikulum ini juga harus memiliki porsi yang tepat antara praktik dan teori. 

2. Tingkatkan komunikasi dengan anak didik

Guru

Tingkatkan komunikasi dengan anak didik

Jangan menjadi pengajar yang kaku dan terlalu text book, sebab ini akan membuat kelas jadi membosankan. Pengajar harus aktif dan memiliki sistem komunikasi yang baik dengan anak didik, sehingga kelas menjadi lebih menarik dan “hidup”.

Anak didik diajak berperan aktif dalam setiap pelajaran, sehingga tidak melulu dicekoki dengan materi-materi saja. Akan tetapi perlu ada diskusi bersama agar anak didik lebih komunikatif. Menyampaikan apa yang ingin ditanyakan, pengajar menjawab, atau sebaliknya.

Tingkatkan komunikasi dengan para anak didik, terutama terkait dengan topik-topik penting dan berhubungan dengan materi serta pengembangan diri mereka. Semua ini akan membuat siswa menjadi terbiasa berkomunikasi dengan nyaman dan lancar, bahkan ketika mereka akan berhadapan dengan orang lain di luar sana.

3. Berikan tugas atau pekerjaan rumah dalam porsi yang tepat

Guru

Berikan pekerjaan rumah dengan porsi yang tepat

Jangan menjadi pengajar yang lembek dan terlalu memanjakan siswa karena justru bisa menjadi musibah untuk anak didik. Bersikap tegas juga penting, terutama terkait dengan berbagai materi yang akan diajarkan.

Biasakan untuk memberi tugas-tugas dalam porsi yang tepat, di mana siswa merasa tertantang dan memiliki keinginan yang besar untuk menyelesaikannya. Proses seperti ini akan membuat para anak didik terbiasa dengan tanggung jawab dan jadwal yang ketat, sehingga mereka tidak akan kaget ketika memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. 

Baca Juga: Bingung Mau Ngasih Uang Jajan Anak Berapa? Baca Dulu Tipsnya

4. Terus belajar dan mengasah kemampuan

Guru

Terus belajar dan mengasah kemampuan

Bukan hanya anak didik saja yang perlu belajar, namun pengajarnya juga. Bagaimana pengajar bisa membagi ilmu atau sesuatu yang baru, jika tidak menyisihkan waktunya untuk belajar dan memahami hal-hal baru. Pengajar pun harus mampu beradaptasi sesuai perkembangan zaman. 

Penting untuk menjadi pengajar yang cerdas dan menguasai berbagai hal dengan baik, terutama terkait dengan berbagai perkembangan materi yang diajarkan. Pengajar harus memiliki kemauan tinggi untuk terus belajar dan menguasai berbagai hal baru, sehingga bisa memberikan lebih banyak ilmu yang berguna bagi para anak didiknya.

5. Tetap berjuang dan berikan yang terbaik

Guru

Tetap berjuang dan berikan yang terbaik

Menjadi pengajar bukan pekerjaan yang mudah, apalagi untuk menghasilkan lulusan yang berprestasi. Pengajar yang sukses harus menikmati semua proses ini dengan bahagia. Terus berjuang untuk menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

Hanya dengan cara ini saja, pengajar bisa tetap bertahan dan menjalankan tugasnya dengan maksimal. Selama masih ada anak didik yang mau belajar, maka perjuangan belum akan selesai, bukan?

Pengajar adalah Pelita dalam Kegelapan

Selain di rumah, seorang anak perlu mencari ilmu di sekolah formal. Menjadi seorang pengajar yang bisa dinamakan guru atau dosen adalah tugas mulia. Merekalah pelita dalam kegelapan yang membuka wawasan dan pengetahuan para anak didiknya.

Tugas seorang guru sangat berat, namun mereka ikhlas menjalankan perannya agar mencetak lulusan berprestasi, berkarakter, dan bermanfaat bagi masyarakat. Yuk, kita hargai jasa pengajar atau guru-guru kita.

Baca Juga: Pusing Mau Bayar Biaya Pendidikan Anak? Pinjam KTA Saja

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement