REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merupakan hal yang lumrah bila kemasan produk perawatan wajah dan tubuh mencantumkan daftar bahan-bahan yang terkandung di dalam produk tersebut. Namun, langkah yang berbeda diambil oleh merek perawatan kulit asal Australia yaitu Sukin.
Selain mencantumkan daftar bahan-bahan pembuatnya, tiap produk perawatan wajah dan tubuh dari Sukin juga mencantumkan 'No List'. 'No List' ini berisikan bahan-bahan yang tidak terkandung di dalam produk-produk Sukin. Bahan-bahan ini tidak terkandung di dalam Sukin karena berpotensi dapat membahayakan diri pengguna, hewan dan lingkungan.
Setidaknya ada 13 bahan yang masuk ke dalam 'No List' produk Sukin. Ketigabelas bahan tersebut adalah Petrolatum/Mineral Oils, pewangi sintetis, produk turunan hewan, pewarna buatan, deterjen keras, propylene glycol, MEA/DEA/TEA, phthalates, triclosan, sulfat (SLS/SLES), paraben, silikon dan EDTA.
"Jadi semua yang tidak aman buat kulit kita tinggalkan. Apa yang baik untuk kulit bisa kita temukan dari alam kok," ungkap Brand Manager Sukin Indonesia Riorita Tandyputri dalam peluncuran Sukin, di Jakarta.
Melalui produk-produknya, lanjut Riorita, Sukin ingin menghadirkan produk perawatan kulit dan tubuh yang tak hanya berkualitas dan bekerja dengan baik, tetapi juga ramah terhadap bumi. Oleh karena itu, Riorita mengatakan bahan-bahan yang tidak terkandung di dalam Sukin inilah yang membuat Sukin menjadi istimewa.
Tak hanya itu, Sukin juga hadir sebagai produk perawatan kulit dan tubuh yang 100 persen vegan dan bebas dari tindak kekerasan terhadap hewan. Pemasok yang digandeng oleh Sukin juga memiliki prinsip yang sama yaitu vegan dan bebas dari tindak kekerasan terhadap hewan.
Kemasan produk Sukin juga 100 persen bisa didaur ulang dan bebas dari bisfenol A atau BPA. BPA merupakan bahan kimia industri yang digunakan untuk membuat plastik tertentu dan berpotensi dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti masalah kesuburan hingga penyakit jantung.
Yang tak kalah menarik, Sukin juga hadir sebagai produk perawatan kulit dan tubuh yang berkomitmen untuk tidak meninggalkan jejak karbon di bumi atau zero carbon footprint. Secara umum, proses produksi hingga distribusi suatu produk memang akan menghasilkan karbon.
Sebagai kompensasi dari hal ini, Sukin melakukan kerjasama dengan organisasi di Australia untuk melakukan beragam upaya yang bisa menyerap kembali karbon yang ada di bumi. Salah satunya adalah program penanaman pohon.
Jumlah karbon yang diserap ini diperkirakan setara dengan jumlah karbon yang dihasilkan dalam proses produksi dan distribusi Sukin. Oleh karena itu, Sukin menjadi produk perawatan kulit dan tubuh yang tidak meninggalkan jejak karbon di bumi.
"Kami menghitung estimasi berapa (karbon) yang keluar dan kembali menyerap balik karbon dengan jumlah yang kurang lebih sama," lanjut Riorita.
Saat ini, ada empat seri produk Sukin yang sudah hadir di Indonesia. Keempat seri tersebut adalah Signature Range untuk semua jenis kulit, Rosehip Range untuk kulit kering dan memiliki bekas jerawat atau garis halus, Sensitive Range untuk kulit sensitif dan Oil Balancing Range untuk perawatan rambut dan kulit kepala berminyak.
Sukin sudah bisa dibeli secara eksklusif di Sociolla Store, laman daring Sociolla serta Ranch Market. Produk-produk Sukin dibanderol dengan harga Rp 99.000 hingga Rp 380.000.