REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah-kisah film yang banyak ditayangkan di layar lebar sebagian besar merupakan imajinasi atuapun khayalan dari penulis skenario film. Bahkan, tidak jarang para produser yang mengerjakan film tersebut ikut turut mendukung kreativitas sang penulis naskah.
Lain halnya dengan Produser Eksekutif Starvision, Chand Pawrez. Ia mengaku lebih menyukai cerita yang sangat dekat dengan masyarakat Indonesia, terutama yang mengangkat kearifan dan budaya lokal.
"Jadi kalau yang mengada-ada, saya tidak suka. Walaupun fiksi, tapi menurut saya film itu harus memberikan sesuatu yang dekat dengan masyarakatnya dan memberikan pesan yang bermanfaat," kata Chand dalam jumpa pers film Bike Boyz di Epicentrum, Jakarta, pekan lalu.
Pengakuan Chand itu selaras dengan beberapa film yang ia produseri, mulai dari drama komedi, percintaan, hingga film horror. Semuanya menampilkan kisah dari beberapa peristiwa di kehidupan nyata.
"Seperti film horror saya yang tahun ini, Lampor, itu pun juga mengangkat kearifan lokal. Berangkat dari peristiwa nyata," jelas pria berkelahiran Tasikmalaya ini.
Pada 14 November mendatang, Starvision mempersembahkan tayangan kearifan lokal kota Bandung dan komunitas vespa. Fillm Bike Boyz yang diperankan oleh aktor asli Sunda ini, menyajikan tayangan yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Chand mengatakan, Bike Boyz ini termasuk drama komedi. Namun, film itu tidak hanya menampilkan lucu-lucuan saja.
“Kalau hanya komedi, orang setelah nonton mau bawa pulang apa? Ini ada dramanya yang mengingkat ceritanya” ungkap Chand.