Selasa 12 Nov 2019 09:29 WIB

Awas, Ada Penipuan Cashback. Begini Modus dan Cara Menghindarinya

Promo cashback bukan cuma bikin mupeng pengguna, tapi juga pelaku kejahatan.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
.
.

Promo uang kembali atau cashback tengah jadi primadona penggila belanja online. Pun pengguna dompet digital. Tapi apa jadinya jika promo ini justru disalahgunakan, malah jadi modus penipuan yang merugikan pihak e-commerce ataupun konsumen.  

Siapa sih yang gak senang lihat promo cashback? Meski ada minimal cashback atau syarat minimal transaksi, tetap saja diburu. Belanja lebih hemat kalau ada cashback.

Baca Juga

Pantas saja, e-commerce maupun perusahaan dompet digital rela ‘bakar uang’ dalam jumlah besar demi memberikan promo cashback. Apalagi tujuannya kalau bukan meningkatkan transaksi, membuat pengguna setia makin loyal, dan menggaet pengguna baru.

Promo cashback yang lagi naik daun ini bukan cuma bikin mupeng pengguna, tapi juga oknum atau pelaku kejahatan. Kasus penipuan cashback tengah marak. Sudah ‘makan korban’ dua e-commerce raksasa, Tokopedia dan Bukalapak. Modus yang digunakan mirip.

Kasus lain, cashback dijadikan modus untuk menguras uang pengguna aplikasi belanja online. Konsumen rugi dua kali, barang tidak datang, saldo rekening ludes.

Baca Juga: Hai Pemburu Promo, Coba Deh 6 Aplikasi Pemberi Cashback Ini. Dijamin Happy Terus

 

Kasus dan Modus Penipuan Cashback

Cashback

Kasus dan modus penipuan cashback

Berikut ini kasus-kasus penipuan cashback yang bikin resah:

1. Modus Akun dan Order Fiktif

Terjadi di daerah Jawa Timur, pelaku penipuan cashback ada empat orang. Kini sudah ditetapkan tersangka oleh pihak kepolisian. Mereka berkomplot sebagai penjual dan pembeli menggunakan akun yang dibuat sendiri untuk mengeruk untung dari promo cashback. Modusnya:

  • Tersangka 1 adalah pemilik akun Tokopedia bernama Mr Crab. Bertindak sebagai penjual. Ia sudah kongkalikong dengan 3 tersangka lainnya yang berperan sebagai pembeli
  • 3 tersangka ini melakukan pembelian voucher Indomaret dengan nominal Rp1 juta. Kemudian dijual ke akun Mr Crab seharga Rp1.010.000
  • Ke-3 orang ini mengantongi untung cashback sebesar 10% dari nilai voucher atau Rp100 ribu. Sedangkan pemilik akun Mr Crab memperoleh untung Rp10 ribu
  • Setelah ke-3 tersangka mendapatkan cashback, pemilik akun Mr Crab mengembalikan uang pembelian ke rekening 3 tersangka ini.

Curang kan, sekali beraksi komplotan ini bisa meraup keuntungan sekitar Rp300 ribu. Bayangkan kalau setiap hari melakukan lebih dari satu transaksi dan berlangsung lama, berapa banyak kerugian yang ditanggung pihak e-commerce.

Penipuan cashback yang bikin boncos Bukalapak juga nyaris sama. Pelakunya tiga orang. Melakukan transaksi palsu pakai cashback di unicorn tersebut.

Modusnya:

  • 3 orang atau tersangka ini berkomplot. Perannya sebagai penjual dan pembeli di aplikasi Bukalapak
  • Membuat akun sendiri di Bukalapak, lalu belanja online dan melakukan transaksi pembayaran
  • Begitu dapat cashback, oleh tersangka yang menjadi pembeli ini dipakai untuk membeli barang lagi di akun penjual yang sama
  • Lama-lama, tersangka yang bertindak sebagai penjual sudah mengantongi duit lebih dari Rp70 juta di akun Bukalapaknya.

2. Modus Biaya Cashback di Toko Online

Cek di Instagram, tagar #penipuanolshop bertebaran. Jumlahnya ada lebih dari 26 ribu postingan. Kebanyakan dari unggahan korban penipuan adalah uang sudah ditransfer, tapi resi pengiriman barang tak jua diterima konsumen.

Salah satu kasus penipuan belanja online adalah menyangkut cashback. Si konsumen diminta mentransfer uang lagi dengan alibi barang kena biaya cashback. Sebagai jaminan pengiriman barang lantaran beratnya melebihi. Janjinya uang ini akan dikembalikan oleh si kurir saat mengantar barang.

Jika biaya cashback ini tidak di transfer, resi tidak bisa keluar. Barang yang sudah dibayar pun tidak akan sampai di tangan. Ternyata begitu permintaan si penjual dituruti, tetap saja resi dan barang tak pernah sampai ke tangannya. Akun toko online si penjual pun sudah tidak aktif lagi.

Baca Juga: Catat Nih Jadwal Pesta Belanja Online dan Offline 2019, Sayang Kalau Dilewatkan

Cara Menghindari Penipuan Cashback

Cashback

Cara menghindari penipuan cashback

Sebetulnya e-commerce saat ini sudah memiliki sistem keamanan memadai untuk melindungi pengguna saat bertransaksi. Jika ada kecurangan atau pelanggaran, termasuk penipuan seperti ini, sistem akan membaca kejanggalan tersebut. Lalu oleh pihak e-commerce akan ditelusuri lebih jauh, hingga menindaktegas pelaku kejahatan. Bekerja sama dengan pihak kepolisian.

Namun, kamu sebagai pengguna atau konsumen perlu waspada agar tidak menjadi korban penipuan cashback ini. Cara menghindari penipuan cashback, adalah:

1. Belanja di e-commerce atau toko online yang punya rekening bersama

Sebelum membeli barang, cari tahu dulu apakah e-commerce pilihan kamu punya rekening bersama. Misalnya atas nama Bukalapak atau Tokopedia. Dengan begitu, seluruh transaksi akan masuk ke rekening tersebut. Pihak e-commerce yang akan mentransfer uang ke penjual maupun ke kurir setelah barang sampai ke pengguna.

Jadi kamu hanya akan membayar sejumlah transaksi yang sudah tertera di bukti pemesanan. Begitu ditagih biaya lain, seperti biaya cashback patut dicurigai. Apalagi sampai japri-japrian dengan si penjual lewat whatsapp dan meminta transfer uang ke rekening pribadi. Sudah pasti itu penipuan

2. Selalu konfirmasi notifikasi cashback yang kamu dapat

Jika kamu menerima notifikasi promo cashback melalui aplikasi resmi e-commerce atau dompet digital, sudah dapat dipastikan, itu asli. Tapi kalau kamu mendapatkannya via SMS atau email, bahkan broadcast di grup whatsapp, sebaiknya konfirmasi lagi ke pihak e-commerce atau perusahaan dompet digital. Khawatirnya itu promo cashback palsu.

Apalagi notifikasi atau pesan tersebut disisipkan tautan link untuk di klik agar bisa mendapatkan promo cashback, jangan sesekali diklik. Kalau di klik, khawatirnya data-data pribadimu akan diambil dan kamu jadi korban web-phising.

3. Jangan mudah tergiur promo cashback besar

Demi belanja lebih murah, terkadang orang rela melakukan apa saja sampai tergiur promo dari toko online gak jelas. Termasuk cashback besar hingga 100%. Itulah cara pelaku kejahatan menjerat korbannya.

Niatnya beli barang lebih hemat karena dapat cashback, tahu-tahunya bodong. Begitu duit sudah di transfer ke rekening penjual, cashback gak ada, barang gak dikirim-kirim atau sampai di rumah. Bukannya untung malah buntung kena tipu berkedok cashback.

Jangan Lalai dan Tingkatkan Kewaspadaan

Apa kamu pernah menjadi korban penipuan cashback? Jengkel kan. Oleh karena itu, mulailah menjadi konsumen yang cerdas. Tidak mudah percaya promo cashback, meski menggiurkan.

Belanja online memang lebih mudah dan murah, tapi jangan lalai karena kejahatan dapat menimpa siapa saja dan kapan saja. Jadi, terus tingkatkan kewaspadaan ya.

Baca Juga: Review Kartu Kredit: Mandiri Visa Signature

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement