REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Logam mulia menjadi salah satu pilihan investasi yang dipandang paling aman dan stabil daripada instrumen investasi lainnya. Saat inflasi dan ketidakpastian ekonomi global, harga logam mulia cenderung lebih terjaga.
Namun bagi investor pemula, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum membeli logam mulia untuk investasi. Peneliti di Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yushitira Adhinegara, menjelaskan hal pertama yang harus diperhatikan dalam membeli emas atau logam mulia adalah track record atau kredibilitas issuer.
"Kita harus pastikan track record issuer atau yang produksi emas, apakah mereka sudah terpercaya atau belum? Jika issuer terpercaya, bisa dipastikan produk emas yang dikeluarkan berkualitas," kata Bhima usai peluncuran logam mulia Waris di Sampoerna Strategic, Jakarta, Senin (11/11).
Hal kedua yang perlu diperhatikan yaitu distributor yang juga terpercaya. Bhima menjelaskan, dalam jual-beli logam mulia, fungsi distributor sangatlah strategis.
Karena ia akan menjembatani produsen dan konsumen, artinya jika distributor bermasalah maka siklus jual-beli akan terhambat dan merugikan berbagai pihak.
"Jadi sebagai konsumen, kita juga harus jeli apakah distributornya terpercaya apa tidak? Pernah bermasalah apa tidak?" jelas Bhima.
Kemudian, para investor juga harus memerhatikan bagaimana proses pembayarannya, apakah cepat atau sering terlambat. Petugas kurir juga mesti diperhatikan, apakah kurir tersebut dari perusahaan yang terpercaya atau tidak.
"Intinya yang mesti diperhatikan dalam setiap aspek itu adalah kredibilitas. Menurut saya itu yang bisa menjadi dasar ketika ingin membeli emas online ataupun offline," kata dia.