REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Hollywood Robert De Niro melanjutkan kritikannya ke Presiden Trump. Bintang The Irishman tersebut selama ini banyak berakting sebagai tokoh mafia. Ia mengatakan Trump tidak akan bisa bertahan sebagai seorang mafia.
"Saya tidak punya ide kenapa ada yang mengikuti dia," kata De Niro tentang pendukung Trump. "Dia bahkan bukan seorang gangster yang baik. Dia tidak bisa menjaga kata-katanya tentang apapun."
“Aku pikir di dunia gangster sungguhan, dia tidak akan bertahan lama. Dia hanya bisa bertahan lama di properti kecilnya di sana dia menjadi karena dai adalah bosnya dan dia mewarisi semua kekayaannya. Di dunia nyata, dia tidak akan bertahan lama. Itu perasaan saya," kata De Niro.
De Niro juga mengecam Trump sebagai "presiden palsu" yang perlu dimintai pertanggungjawaban melalui wacana pemakzulan Dewan Demokrat. "Jika kita tidak melalui penyelidikan pemakzulan, kita akan membiarkannya lolos dengan sesuatu," kata De Niro.
De Niro mengatakan adalah alasan psikologis mengapa Trump menggunakan terminologi berita palsu. "Dia mengatakan semuanya palsu karena dia tahu dia palsu," katanya.
De Niro mengejutkan penonton CNN pada bulan September ketika dia berkata tak pantas saat tampil di siaran langsung Reliable Sources dengan Brain Stetler. Ketika itu pembawa acara bertanya tentang Fox News yang dituding mendukung Trump.
Pada bulan Oktober kata-kata tidak pantas lain keluar dari mulut De Niro saat muncul rekaman suara dari tuntutan hukum yang diajukan asisten De Niro. Tuntutan terkait tuduhan pelecehan seksual dan diskriminasi gender.
Penggugat, Graham Chase Robinson, mengklaim De Niro memperlakukannya seperti “istri bayarannya." Termasuk pernah memanggilnya bocah manja lewat pesan suara saat asistennya tidak membalas telepon De Niro.
Pengacara De Niro, Tom Harvey, telah menolak klaim tersebut. Robinson menuntut ganti rugi sebesar juta dolar AS, dua kali lipat dari yang dituntut De Niro dalam gugatan balik, dilansir dari Fox News.