Jumat 15 Nov 2019 05:05 WIB

Mencegah Stunting Sejak dari Dalam Kandungan

Stunting bisa dicegah atau diperbaiki sampai usia dua tahun.

Upaya mencegah stunting (ilustrasi)
Foto: Kemenkominfo
Upaya mencegah stunting (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta akan melakukan intervensi kecukupan gizi nutrisi bayi sejak dalam kandungan hingga lahir. Intervensi ini akan berlanjut sampai berusia dua tahun untuk mencegah stunting atau kekerdilan.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Bantul Fauzan mengatakan, penanggulangan kekerdilan di sektor kesehatan salah satunya bisa dilakukan sejak permulaan kehidupan bayi sampai seribu hari pertama kehidupan. Untuk ibu hamil diintervensi jangan sampai kekurangan darah atau anemia atau kekurangan energi yang kronis.

Baca Juga

"Kalau dalam waktu lama kok kekurangan gizi, nanti bayi kemungkinan akan terjadi stunting," katanya.

Menurut dia, saat bayi dalam kandungan ibu hamil sama bayi usia dua tahun inilah waktu yang sangat sensitif dan berharga sekali untuk mencegah terjadinya kondisi kekerdilan. Sebab, kalau bayi sudah stunting lebih dari usia dua tahun kemungkinan besar susah untuk dicegah.

"Tapi selama umur dua tahun kita bisa perlakukan tercukupi gizi dengan baik, tercukupi kebutuhan makanan, nutrisi, gizi, rohani, psikisnya Insya Allah akan terbebas dari stunting," katanya.

Fauzan mengatakan, selama ibu hamil atau mengandung bayi jangan sampai terkena penyakit yang nantinya menjadi penyebab stunting pada bayi saat dalam kandungan. Setelah bayi lahir diusahakan tetap memperoleh gizi yang eksklusif dengan diberi air susu ibu (ASI) murni hingga berumur enam bulan.

"Artinya selama enam bulan bayi jangan dikasih susu formula, kasih ASI murni, karena justru selama enam bulan itu ASI sangat diperlukan untuk cukupi segala kebutuhan gizi nutrisi selama itu, kemudian setelah enam bulan dikasih makanan pendamping, karena hanya ASI saja tidak cukup," katanya.

Terhadap bayi, selama usia dua tahun harus selalu dicek terkait pengukuran tinggi badan ke posyandu maupun pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) untuk diketahui perkembangan pertumbuhan bayi tersebut. "Makanya orang tua harus ikuti petunjuk petugas kesehatan dan rajin ke posyandu supaya mengetahui bagaimana perkembangan pertumbuhannya," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement