Sebagai penggemar berat sepak bola, melewatkan idolanya berlaga di lapangan hijau seolah jadi pantangan. Rela begadang demi melihat klub bola dan pemain favoritnya bertanding pun dijabanin.
Hingar bingar dan sorak sorai tak tertahankan saat pemain kesayangan atau klub favoritnya berhasil memasukkan gol ke gawang lawan. Rasanya, jangan ditanya! Seperti menang lotere miliaran dan mandi lembaran uang saja.
Begitulah gambaran kesenangan saat pemain atau tim bola favorit menang. Tapi, tetap saja, yang namanya senang juga akan selalu ada sisi yang bikin para penggemar sepala bola ini mengharu biru.
Seolah dibikin tak bisa berkata-kata lagi saat mendapati pemain bola kesayangan harus berhenti berlaga untuk selamanya. Dan mirisnya lagi, musibah itu terjadi ketika sang pesepak bola idola sedang unjuk kepiawaiannya mengocek bola di lapangan.
Ya, sang idola harus menghembuskan napas terakhirnya. Tak ada lagi pertandingan yang akan dimainkannya. Tak ada lagi gol-gol yang diciptakannya. Sedih. Ya, memang bikin sedih rasanya.
Tentu saja, kejadian pemain bola yang meninggal kala bertanding di lapangan bukan hanya para pemain bola di Indonesia, tapi juga pemain luar negeri.
Lalu, siapa saja pemain bola yang harus menghembuskan napas terakhir meninggalkan laga pertandingan yang selalu ditunggu-tunggu para penggemarnya?
Berikut Cermati.com rangkum pemain bola yang meninggal saat bertanding di lapangan dari berbagai sumber yang bikin penggemar sepak bola amat sangat kehilangan.
Pemain Sepak Bola Indonesia yang Meninggal saat Bertanding
Ilustrasi pemain sepak bola Indonesia
Ada beberapa pemain sepak bola Indonesia yang harus kehilangan nyawa saat bertanding di lapangan karena berbagai sebab. Para pemain bola Indonesia yang meninggal itu di antaranya:
1. Alfin Lestaluhu (Timnas U-16)
Alfin Lestaluhu via SindoNews
Terbaru adalah pemain sepak bola Indonesia dari Timnas U-16 yang harus menghembuskan napas terakhirnya di usia yang sangat muda. Salah satu pemain andalan Indonesia yang lahir pada 18 Desember 2004 lalu ini meninggal tapi bukan saat berlaga di lapangan, melainkan karena menderita penyakit infeksi otak.
Sebagaimana diberitakan Liputan6, Alfin yang meninggal di usia 15 tahun ini sempat dirawat di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta Barat, dan menghembuskan napas terakhirnya sekira pukul 22.00 WIB pada Kamis, 31 Oktober 2019.
Prestasi yang pernah dicapai Alfin yang membuat bangga Timnas Indonesia U-16 adalah keberhasilannya mencetak gol ke gawang Filipina pada laga babak kualifikasi Piala AFC U-2020 di Stadion Madya, Jakarta. Pada 16 September 2019. Kala itu, Indonesia menang 4-0 atas Filipina.
Selamat jalan Alfin, tenang di sana. Terima kasih atas dedikasimu mengharumkan nama Bangsa Indonesia. Namamu akan terus di kenang di dada Garuda kami.
2. Choirul Huda (Persela Lamongan)
Choirul Huda via Liputan6
Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, harus menghembuskan napas terakhirnya saat berlaga melawan rival timnya, yakni klub sepak bola Semen padang FC. Ia meninggal dunia pada 15 November 2017 karena diduga cedera di bagian dada, kepala dan leher, akibat tidak sengaja terkena tendangan rekan timnya saat mengamankan bola.
Choirul Huda menghembuskan napas terakhirnya di usia 38 tahun. Pria kelahiran di Lamongan, 2 Juni 2019 lalu ini berkarier di Persela Lamongan sejak tahun 1999.
3. Akli Fairuz (Persija Banda Aceh)
Akli fairuz berkaos oranye via Bola.net
Pesepakbola asal Persija Banda Aceh, Akli Fairuz, mengalami cedera saat bertanding melawan PSAP Sigli. Dilansir dari Indosport, Akli cedera dalam pertandingan karena terhantam kaki kiper saat berada di gawang lawan pada bagian perut.
Insiden maut tiu terjadi pada Mei 2014 dan membuat Akli harus kehilangan nyawa setelah dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani serangkaian operasi, namun sayangnya nyawanya tak terselamatkan.
4. Sekou Camara (Pelita Bandung Raya/PBR)
Sekou Camara via Triwbunnews
Bukan saat bertanding, namun posisi penyerang di Pelita Bandung Raya (PBR) ini dilansir dari Rappler, dinyatakan meninggal saat menjalani latihan pada 27 Juli 2013 lalu. Meski pesepakbola ini berasal dari Negara Mali, namun ia meniti kariernya di tim sepak bola Indonesia, Pelita Bandung Raya.
Sekou cedera saat berlatih karena serangan jantung. Namun nyawanya tak tertolong setelah dilarikan ke rumah sakit. Ia meninggal di usia 28 tahun kala itu dan jenazahnya dipulangkan ke tanah kelahirannya, Mali, Afrika Barat.
5. Jumadi Abdi (Persiba Balikpapan dan PKT Bontang)
Jumadi Abdi via TravelKompas
Jumadi Abdi memang mengawali karier sepak bolanya selama 8 tahun di Persiba Balikpapan, setelah akhirnya bergabung ke PKT Bontang. Namun sia sangka, gelandang yang pada saat itu berusia 26 tahun, meninggal pada 25 Maret 2009 saat timnya bertanding melawan Persela Lamongan.
Jumadi kala itu cedera akibat terkena tendang di bagian perut oleh pemain dari rival timnya. Namun nyawanya tak tertolong setelah menjalani serangkaian operasi di rumah sakit karena mengalami luka di bagian organ dalam.
6. Eri Irianto (Persebaya Surabaya)
Eri irianto via Tribunnews
Gelandang asal klub sepak bola Persebaya Surabaya, Eri Irianto, juga mengalami cedera saat timnya bertanding melawan PSIM Yogyakarta. Ia meninggal pada 3 April 2000 di usia 26 tahun kala itu.
Eri dinyatakan meninggal karena serangan jantung di Rumah Sakit dr. Soetomo, setelah pingsan di lapangan hijau dalam pertandingan dengan rival timnya asal Jawa Tengah itu.
Baca Juga: Perjuangan Jonatan Christie Jadi Jagoan Bulu Tangkis Indonesia Berawal dari Gang Sempit
Pemain Sepak Bola Luar Negeri yang Meninggal saat Bertanding
Ilustrasi pemain sepak bola
Bukan hanya Indonesia saja yang pernah kehilangan pemain sepak bola terbaiknya. Beberapa negara lain juga harus rela kehilangan pemain bolanya yang menyisakan duka bagi bangsanya dan juga para pengagumnya di seluruh dunia. Para pemain bola luar negeri yang meninggal di antaranya:
1. Peter Biaksangzuala (Bethlehem Vengthlang FC)
Peter Biakzangzuala via Mirror.uk
Pemain bola dari klub Bethlehem Vengthlang FC, Peter Biaksangzuala, asal India ini harus meregang nyawa di lapangan hijau saat berhadapan dengan Chanmari West. Bukan karena cedera saat melakukan penyerangan bola ke lawan, melain ia meninggal setelah melakukan selebrasi dengan salto sesaat mencetak gol.
Pria yang lahir di Khawzawl, India, pada 12 September 1991 ini menghembuskan napas terakhir di usia 23 tahun, pada 10 Oktober 2014 silam.
2. Victor Brannstrom (Pitea IF)
Victor Brannstrom via DailyMail
Pemain sebak bola di klub Pitea IF asal Swedia, Victor Brannstrom, ini juga harus mengakhiri kariernya karena cedera saat bertanding melawan tim Umedalen pada 2 September 2012. Ia menghembuskan napas terkahirnya di usia 29 tahun kala itu.
3. Piermario Morosini (A.S. Livorno Calcio)
Piermarino Morosini via TheSocialPost
Saat mengalami cedera yang merenggut nyawanya, Piermario Morosini, ini sebagai gelandang Livorno Calcio asal Italia yang dipinjam dari klub Udinese. Ia meninggal di usia 25 tahun pada 14 April 2012 karena mengalami serangan jantung.
4. Hrvoje Custic (HNK Cibalia)
Hrvoje Custic via Alchetron
Pemain bola dari klub HNK Cibalia asal Kroasia, Hrvoje Custic, juga mengalami cedera saat berlaga di lapangan hijau karena luka parah di kepala akibat membentur tembok stadion pada 29 Maret 2008. Ia sempat dirawat secara intentif di rumah sakit dan menghembuskan napas terakhir pada 3 April 2009 di usia 25 tahun.
5. Antonio Puerta (Seliva)
Antonio Puerta via 20Minutos
Pemain berkebangsaan Spanyol yang harus menghembuskan napas terakhirnya saat membela klub Seliva ini juga mengalami cedera serangan jantung saat merumput di lapangan hijau. Ia meninggal pada 28 Agustus 2007 di usianya yang ke-22 tahun.
6. Cristiano Sebastiao de Lima Junior (Dempo FC)
Cristiano Sebastiao de Lima Junior via Scroll.in
Pemain asal Brasil, Cristiano Sebastiao de Lima Junior, ini meninggal saat bermain di klub Dempo FC di Piala Federasi India melawa Subrata Pal. Ia cedera karena berbenturan dengan kiper sang lawan setelah mencetak gol kedua timnya.
Ia meninggal di usia 25 tahun ketika dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tak terwolong lagi pada 4 Desember 2004. Ia lahir di Brasil pada 5 Juli 1979.
7. Miklos Feher (S.L. Benfica)
Miklos Feher via Sportkeeda
Pemain dari klub bola S.L. Benefica asal Portugal, Miklos Feher, ini pun harus menemui takdinya saat melawan tim Victoria pada 25 Januari 2004 silam. Ia sempat pingsan karena cedera saat bertanding akibat serangan jantung di usia 25 tahun.
8. Marc-Vivien Foe (Menchester City)
Marc-Vivien Foe via LiveAbout
Pemain bola asal Kamerun, Marc-Vivien Foe, yang terakhir kali bergabung dalam klub Mencester City ini juga meninggal karena serangan jantung saat bertanding melawan Kolombia di semifinal Piala Konfederasi pada 26 Juni 2003. Pria yang lahir 1 Mei 1975 ini menghembuskan napas terakhirnya di usia 28 tahun kala itu.
Baca Juga: Yeay, FIFA Pilih Indonesia Jadi Tuan Rumah di Sepak Bola Dunia U-20 pada 2021
Siapa Pemain Bola Favoritmu?
Ilustrasi pemain sepak bola
Profesi sebagai pesepak bola profesional memang membanggakan dan jadi impian sebagian orang. Selain masa depan yang menjanjikan, juga peluang kepopuleran menjadi bintang lapangan bikin banyak orang melirik profesi ini.
Namun, di balik hingar bingar fanatisme permainan yang satu ini, ada banyak risiko yang mengintai para pemain bola. Kemungkinan cedera saat berlaga jadi risiko yang cukup tinggi. Di balik kemahirannya bermain bola dan banyak dielu-elukan para fansnya, ada bahaya yang mengintai.
Dari deretan pemain bola yang telah mengakhiri kariernya di dunia sepak bola karena maut menjemput, adakah pemain bola favoritmu? Siapakah dia?
Baca Juga: Super Tajir, Siapa Saja Orang Terkaya RI yang Beli Klub Sepak Bola?