Senin 11 Nov 2019 09:20 WIB

MURI Catatkan Rekor Tari Soreng dengan Peserta Terbanyak

Pagelaran tari soreng catatkan rekor MURI dengan jumlah 12.276 penari.

Rep: Redaksi Ceknricek.com (cek n ricek)/ Red: Redaksi Ceknricek.com (cek n ricek)
Rekor Muri Peringati Sumpah Pemuda. Penari dari pelajar dan pegawai instansi bersiap menari Soreng bersama di Mungkid, Magelang, Jawa Tengah, Senin (28/10/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Rekor Muri Peringati Sumpah Pemuda. Penari dari pelajar dan pegawai instansi bersiap menari Soreng bersama di Mungkid, Magelang, Jawa Tengah, Senin (28/10/2019).

CEKNRICEK.COM -- Sebanyak 12.276 orang menari soreng dalam memeriahkan Hari Sumpah Pemuda 2019 di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada beberapa waktu lalu. Aksi tarian kolosal yang diselenggarakan di Lapangan drh. Soepardi dan Jalan Soekarno-Hatta Mungkid tersebut masuk rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).

Senior Menejer MURI, Sri Wudayati mengatakan, dalam kegiatan ini MURI mencatat dua rekor sekaligus. Pertema adalah rekor pembacaan ikrar sumpah pemuda dengan peserta penari terbanyak, yakni 12.276 pemari. Kedua, yakni pagelaran tari soreng dengan jumlah penari terbanyak 12.276 penari.

''Kegiatan ini resmi kami catat sebagai rekor MURI dengan nomor urut 9.263 dan 9.264. Kami anugerahkan penghargaannya kepada Pemkab Magelang dan kepada Bupati Magelang Zaenal Arifin dan Wakil Bupati Magelang Edi Tjahyana selaku pemrakarsa,'' kata Sri kepada Antara.

Bupati Magelang, Zaenal Arifin, mengatakan pergelaran tari soreng kolosal ini selain untuk melestarikan budaya juga untuk menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan dalam menjaga dan mengelola Negara Kesatiuan Republik Indonesia.

''Kita berdayakan seluruh potensi di Kabupaten Magelang termasuk seni soreng ini. Jadi, dengan seluruh potensi yang ada, kami mengajak seluruh elemen yang ada di Kabupaten Magelang, bergerak ke arah yang lebih positif dengan bidangnya masing-masing," katanya.

Ketua Harian Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Kabupaten Magelang, Mul Budi Santoso, mengatakan tari soreng merupakan latihan keprajuritan. Kesenian ini sebenarnya bukan dari Magelang, tetapi dari Demak.

Baca Juga: Hadirkan Wadah Kreativitas, Pemprov DKI Gelar Jakarta Dance Carnaval 2019

''Kesenian ini lebih banyak tumbuh dan berkembang di Kabupaten Magelang, terutama di lereng Merapi dan Merbabu," katanya.

Sejarah Tari Soreng

Dilansir myimage.id, tari Soreng merupakan kesenian asli masyarakat Jawa yang disebut-sebut merupakan pengejawantahan babad atau cerita rakyat. Kesenian ini diadopsi dari kisah Aryo Penangsang dan para prajuritnya.

Ciri-ciri dari Tari Soreng  antara lain terlihat dari geraknya yang sangat sederhana, mudah dan spontan. Setiap orang yang mau mempelajari tari Soreng, mayoritas pasti cepat bisa. Meskipun sederhana, tari Soreng memiliki susunan gerak yang rancak dan kompak serta diulang-ulang.

Gerakan tari yang digunakan diambil dari gerak tari keprajuritan yang disederhanakan. Tarian ini dilakukan secara berkelompok atau massal. Selain kompak, gerakan tarian menyiratkan seperti sedang berlatih bela diri dan didominasi gerakan kaki seperti perang berkuda. Kesenian ini konon peninggalan dari nenek moyang yang hidup dan berkembang di antara lereng Gunung Merbabu dan Gunung Andong, tepatnya di Dusun Bandungrejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.

Kesenian Soreng masuk dalam adegan Karya Besar Sendratari Mahakarya Borobudur yang spektakuler di produksi oleh ISI Surakarta dan PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko dalam 1 tahun kurang lebih 4 kali pertunjukan di panggung Aksobya Borobudur.

Dengan penambahan peran penari tokoh, kesenian ini menjadi tontonan lebih menarik dan atraktif sehingga sangat digemari oleh masyarakat pendukungnya dan tahun 1974 mendapat pengesahan dari Depikbud Kabupaten Magelang.

BACA JUGA: Cek AKTIVITAS KEPALA DAERAH, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini

Editor: Farid R Iskandar

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ceknricek.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ceknricek.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement