Sabtu 09 Nov 2019 14:14 WIB

Batik Unik Ramah Lingkungan dari Buah Nipah

Motif dan warna alami-nya membuat produk yang dihasilkan dari kain tersebut memiliki daya tarik tersendiri.

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

BANDUNG WETAN, AYOBANDUNG.COM -- Siapa sangka lembaran daun kering dan buah nipah dapat dimanfaatkan untuk membuat kain cantik bercorak batik. Motif dan warna alami-nya membuat produk yang dihasilkan dari kain tersebut memiliki daya tarik tersendiri.

Wirausahawati asal Pangandaran, Elin Herlina adalah pemilik tangan kreatif di balik usaha batik motif daun 'Ecoprint Batik Dahon'. Usahanya tersebut menjual berbagai produk fesyen dan interior yang terbuat dari lembaran kain batik tersebut.

Sang anak, Ami Ramdani mengatakan, kain batik yang didominasi gradasi warna-warna ungu, pink, hingga krem pudar tersebut dibuat dengan memanfaatkan getah buah nipah atau 'dahon' sebagai bahan baku pewarna alaminya. Nipah merupakan tumbuhan yang berada dalam ekosistem hutan bakau. Di Cijulang, Pangandaran, nipah cukup mudah ditemui.

Setelah getah nipah didapat, hal selanjutnya yang dibutuhkan adalah lembaran daun kering untuk mencetak motif. Kain yang digunakan untuk membuat batik ini bisa beragam, mulai dari kanvas, blacu, kaus, primisima, hingga sutra.

"Cara buatnya, kain dicelup ke pewarna buah nipah, kemudian digelar dan diberi motif dengan menaruh daun di atasnya," ungkap Ami ketika ditemui di gelaran West Java Festival 2019 di lapangan Gasibu Bandung belum lama ini.

Setelah itu, kain dilapisi plastik, digulung dan diikat untuk kemudian direbus sesuai waktu yang ditentukan. Hasil dari masing-masing proses selalu berbeda satu sama lain, alias tidak dapat diulang untuk dibuat persis kedua kalinya.

"Satu motif yang dibikin hasilnya beda-beda, enggak bakal ada yang sama," jelasnya. Meski demikian, pembuat dapat mengatur warna yang diinginkan berdasarkan dari banyaknya pencelupan yang dilakukan.

Selain warna-warnanya yang lembut dan cantik serta motifnya yang unik, kelebihan dari batik ini adalah ramah lingkungan. Bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan alami yang tidak akan mencemari sekitar.

"Daun keringnya yang sudah dipakai juga bisa digunakan untuk jadi pupuk," ungkapnya.

Saat ini, Ecoprint Batik Dahon telah memproduksi berbagai produk mulai dari kain, tote bag, sarung bantal, kemeja, T-shirt, hingga hiasan dinding. Harga yang ditawarkan beragam mulai dari Rp30 ribu hingga Rp500 ribu.

"Kalau bahannya dari sutra bisa dihargai hingga Rp1 juta," ungkapnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement