Sabtu 09 Nov 2019 05:26 WIB

Bayi Berkondisi Kulit Langka Ditinggalkan di RS Italia

Sang bayi menderita kondisi kulit yang kering dan menebal akibat kelainan genetik.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
Bayi baru lahir.
Foto: Pexels
Bayi baru lahir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang bayi yang lahir dengan kondisi kulit langka ditinggalkan di sebuah rumah sakit Sant'Anna Turin, Italia. Anak berusia empat bulan bernama Giovannino itu menderita harlequin ichthyosis, suatu kondisi genetik yang menyebabkan kulit kering dan tebal.

Perawat di rumah sakit telah merawat baby Gio sejak kelahirannya pada bulan Agustus lalu. Hingga kini, tidak jelas mengapa orang tuanya tidak dapat dihubungi dan belum kembali untuk mengambil baby Gio.

Baca Juga

"Saya tidak tahu apa alasannya, satu hal yang pasti adalah anak ini telah ditinggalkan," kata salah seorang perawat yang enggan disebutkan namanya, dilansir BBC, Sabtu (9/11).

Kejadian ini telah dilaporkan kepada pihak berwenang setempat. Kepolisian juga telah berusaha melacak orang tua baby Gio untuk mendapat tanggapan.

Saat ini, baby Gio berada di unit perawatan intensif neonatal rumah sakit Sant’Anna. Untuk mencegah kulitnya mengering dan pecah-pecah, baby Gio dijauhkan dari sinar matahari dan dirawat dengan pelembab beberapa kali sehari.

"Dia adalah anak yang lucu dan suka tersenyum. Dia senang ketika seseorang membuatnya mendengarkan musik,” kata kepala unit neonatal, Daniele Farina.

Untungnya, setelah media massa setempat memberitakan tentang baby Gio banyak masyarakat yang peduli dan menawarkan diri untuk mengadopsi baby Gio. Pihak berwenang setempat mengatakan mereka akan mengevaluasi semua permintaan dan melihat kemungkinan perawatan anak asuh.

Untuk diketahui, Penyakit harlequin ichthyosis terjadi pada satu dari satu juta orang. Harlequin ichthyosis adalah bentuk yang sangat langka dari ichthyosis dan termasuk yang paling parah. Anak baru lahir akan ditutupi dengan lempengan kulit tebal yang retak dan terbelah. Kondisi yang sangat langka ini juga dapat mengubah tampilan fitur wajah dan menyebabkan ketidaknyamanan saat menggerakkan lengan dan kaki. Gejala biasanya muncul saat lahir atau dalam tahun pertama.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement