REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah pengikut publik figur populer (influencer) di media jejaring sosial bukan jaminan peningkatan kesadaran merek ataupun promosi terhadap suatu produk. Direktur Bisnis Famous Allstars Alex Wijaya mengatakan para influencer itu memiliki dampak yang berbeda-beda, tergantung dari cara mereka berkomunikasi dengan para pengikut di media sosial.
"Dampaknya buat kampanye produk sangat luas. Mulai dari influencer nano dengan pengikut kurang dari 10.000 akun. Hingga top tier yang memiliki lebih dari satu juta pengikut," kata Alex, Rabu (6/11).
Para influencer, menurut Alex, yang mempunyai jumlah pengikut yang tidak terlalu banyak pun memiliki keunggulan. Mereka juga cocok untuk pemasaran sebuah merek atau produk di kawasan.
"Kredibilitas influencer nano dan mikro yang memiliki pengikut kurang 15 ribu akun itu tinggi. Bukan hanya dari reach, melainkan juga kepercayaan dan engagement dari follower-nya," ujarnya.
"Misalnya saya buka coffee shop di Jakarta Utara, saya akan memilih influencer yang berdampak di daerah sana walaupun mungkin dia masih di kategori nano atau mikro," kata Alex.
Faktor lain agar sebuah merek atau produk dapat dipasarkan dengan baik dan efektif adalah influencer memiliki kedekatan dengan para pengikutnya.
"Dilihat juga apakah influencer itu aktif atau tidak di akun-nya. Biasanya, mereka yang dekat dengan follower-nya bisa memiliki engagement dan reach lebih tinggi," ujarnya.