REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Adhisty Zara punya kedekatan tersendiri dengan deretan sinema Jepang. Personel JKT48 itu suka menyimak sejumlah judul film asal negeri sakura, terutama dari genre horor dan drama yang menurutnya seru.
Tidak sekadar menonton, Zara juga menjadikan film Jepang sebagai referensi dalam berakting. Duta Japanese Film Festival (JFF) 2019 tersebut menganggap sejumlah film amat tepat menjadi rujukan untuk mempelajari ekspresi tertentu.
"Dulu saat pertama main film, sempat bingung cari referensi karena ekspresinya harus macam-macam. Akhirnya ada teman aku yang sutradaranya kasih referensi untuk nonton film Jepang," kata dara 16 tahun kelahiran Bandung itu.
Dia segera mengikuti saran tersebut dan merasa sangat terbantu. Zara menyukai para pemeran Jepang yang disebutnya berakting dari hati. Tak lupa, Zara menyimak pula film-film Indonesia favoritnya sebagai pedoman untuk menghidupkan karakter.
Perempuan bernama lengkap Adhisty Zara Sundari Kusumawardhani itu meramu sederet referensi itu dalam ciri khas aktingnya sendiri. Cara tersebut terbukti berhasil, mengingat aksi Zara di beberapa film telah menuai pujian dan penghargaan.
Hingga kini, Zara sudah membintangi beberapa judul film, seperti Dilan 1990, Keluarga Cemara, Dua Garis Biru, dan Ratu Ilmu Hitam. Dia juga akan menjadi tokoh utama di Patriot Taruna: Virgo and The Sparklings.
Zara ingin terus berkontribusi dalam dunia perfilman. Karena itu, dia sangat bersemangat mendapat kesempatan menjadi duta Japanese Film Festival (JFF) 2019 yang akan berlangsung di Jakarta (7/11-10/11) dan empat kota besar lain di Indonesia.
"Merasa senang dan terhormat diberi kepercayaan oleh Japan Foundation. Nggak sabar menonton film-film yang akan diputar di JFF nanti," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
