Selasa 05 Nov 2019 10:25 WIB

Perhatikan Hal Ini Sebelum Mulai Usaha Rintisan

Usaha rintisan harus beri solusi terhadap permasalahan di masyarakat.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
 Co-Founder dan CEO Tamasia Muhammad Assad menjelaskan aplikasi digital jual beli emas secara syariah, Rabu (11/10).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Co-Founder dan CEO Tamasia Muhammad Assad menjelaskan aplikasi digital jual beli emas secara syariah, Rabu (11/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memulai usaha rintisan bukan perkara mudah. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan agar usaha bisa bertahan di tengah persaingan.

Wirausahawan Muslim Muhammad Assad membagikan kiat kepada siapa saja yang hendak mengawalinya.

Baca Juga

"Pertama, niatnya harus benar dulu, harus baik dulu. Kedua, namanya startup jangan ikut-ikutan. Banyak startup yang gagal karena mereka cuma ikut-ikutan tapi tidak tahu apa yang mereka kerjakan," kata Assad.

Menurut dia, usaha rintisan harus memberikan solusi dan jawaban terhadap permasalahan yang ada di masyarakat. Assad menerapkannya dalam dua aplikasi yang dia gagas, yakni aplikasi jual beli emas Tamasia dan aplikasi Muslimnesia.

Tamasia yang merupakan akronim dari Tabungan Emas Indonesia memfasilitasi pengguna memiliki emas mulai dari Rp 10 ribu dengan akad syariah. Ada layanan beli emas, jual emas, transfer emas, dan cetak emas yang bermitra dengan Antam.

Pria yang sudah lulus sebagai dewan pengawas syariah Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga menghadirkan Muslimnesia. Aplikasi menyediakan informasi mengenai banyak hal, termasuk bacaan Alquran, hadis, arah kibat, restoran halal, hingga jadwal kajian agama.

Menurut Assad, masyarakat Indonesia sudah menerapkan gaya hidup halal dalam kehidupan sehari-hari. Generasi milenial telah memiliki kesadaran tinggi mengenai makanan halal, busana halal, hingga perkembangan industri halal dan bisnis syariah.

"Niat, tujuan, dan tekad sudah ada, tinggal eksekusi dan dijalankan oleh masyarakat. Pemerintah juga sudah mendukung pengembangan ekonomi syariah," kata Assad yang menempuh pendidikan S2 Islamic Finance di Hamad bin Khalifa University, Doha, Qatar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement