Senin 04 Nov 2019 09:01 WIB

Kapan Anak Harus Berhenti Pakai Popok?

Ada saja orang tua yang terlambat mengajarkan anaknya untuk tak lagi pakai popok.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Bayi hendak diganti popoknya oleh ibunya.
Foto: EPA
Bayi hendak diganti popoknya oleh ibunya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terlena dengan kepraktisan popok sekali pakai, ada saja orang tua yang terlambat untuk mengajarkan anaknya berkemih dan buang air besar di toilet. Sebenarnya, usia berapa anak harus mulai berhenti menggunakan popok?

Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Umum Bunda Margonda, dr Farabi El Fouz SpA,, menjelaskan bahwa anak harus mulai berhenti menggunakan popok saat sudah bisa diajak berkomunikasi. Dengan begitu, anak sudah bisa diajarkan toilet training, yaitu melatih si kecil buang air kecil atau besar di toilet.

Latihan kencing dan buang air besar di toilet harus mulai dilatih sejak dini. Orang tua harus konsisten melakukannya.

"Namun, terkadang karena orang tuanya tidak mau repot, ia membiarkan anak bahkan menyuruh anaknya buang air kecil di popok, terutama saat pergi ke mal atau tempat umum lainnya," kata Farabi di sela soft launching popok halal Indonesia di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sering diperlakukan seperti itu, anak jadi tidak bisa membedakan kapan bisa buang air kecil di popok, kapan harus ke toilet. Usia berapa anak bisa diajak berkomunikasi soal toilet training?

Farabi menjelaskan bahwa perkembangan kemampuan komunikasi setiap anak berbeda. Ada anak yang mulai bisa berkomunikasi pada saat usia dua tahun, dua setengah tahun, bahkan tiga tahun. Hal itu tergantung kematangan individu anak dan cara ibu mengedukasi buah hatinya.

"Ada ibu yang baik caranya. Tengah malam dibangunin sebentar untuk pipis, terutama anak yang minumnya banyak sebelum tidur atau masih ngedot. Akhirnya, anaknya menyadari kalau pipis tidak boleh di popok atau tempat tidur," ungkapnya.

Ketika mengajarkan anak toilet training, orang tua bisa membangunkan anak dari tidur malamnya untuk berkemih. Jam berapa kira-kira harus dibangunkan? Menurut Farabi, tergantung waktu anak mulai terlelap.

"Kalau tidur pukul 8 malam, mungkin jam 12 atau jam 1 malam sudah bisa dibangunkan untuk buang air kecil ke kamar mandi," jelas Farabi.

Menurut Farabi, orang tua cukup sekali saja dalam semalam membangunkan anak untuk kencing. Ia menganjurkan agar anak tidak terlalu sering dibangunkan saat tidur malamkarena hormon pertumbuhan anak berproduksi ada saat mereka terlelap.

Untuk membiasakan anak buang air kecil dan buang air besar di toilet memang butuh perjuangan. Tapi, jangan patah semangat. Tak pula perlu khawatir buah hati akan kesulitan kembali memulai tidur setelah dibangunkan.

"Awalnya anak mungkin marah. Lama-lama terbiasa. Kalau anak kecil dibangunin gampang tidur lagi," ujar Farabi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement