Kamis 07 Nov 2019 00:18 WIB

Ketika Thanksinsomnia-Alipjon Berkolaborasi dalam Seni

Primitive Face yang memang menjadi ciri khas karya-karya Alipjon.

Rep: Yuni Arta Sinambela (cek n ricek)/ Red: Yuni Arta Sinambela (cek n ricek)
Sumber: Istimewa
Sumber: Istimewa

CEKNRICEK.COM -- Karya seni kini tidak lagi terkungkung pada media-media tertentu. Para seniman bebas mewujudkan karyanya dalam bentuk beragam, sekaligus keluar dari ide-ide tak terduga dengan pesan-pesan khusus.  

Media yang dimaksud dalam hal ini mulai dari barang sehari-hari, seperti kaus hingga sneakersKerja sama ini berangkat dari sebuah gagasan memajukan industri kreatif Tanah Air. Thanksinsomnia sebagai salah satu streetwear kenamaan, sementara Alipjon sebagai seniman muda bertalenta memadukan estetika mereka dalam karya tersebut.

“Alipjon adalah seorang seniman muda dengan karya-karya khas dan menarik. Oleh karena itu, ketika ada kesempatan berkolaborasi, kami merasa ini adalah momen pas,“ ungkap Founder Thanksinsomnia, Mohan Hazian, beberapa waktu lalu.

"Hal ini terbukti saat kami mulai berkarya,'' ujarnya. ''Ada kesamaan semangat yang membuat kolaborasi ini semakin menyenangkan dilakukan.''

Pesan Dalam Kolaborasi Seniman Thanksinsomnia-Alipjon 
Sumber: Istimewa

Baca Juga: Karya Seni Unik Menggunakan Teknik Stensil Pada Aluminium 

Dalam kolaborasi ini, Alipjon disediakan ruang khusus yang disebut Terminal C di kantor Thanksinsomnia. Di ruangan lantai 3 itu, seniman muda berusia 28 tahun ini mulai menuangkan ide dengan melukis di atas kanvas putih sepanjang 2 x 1,5 meter.

Di atas kanvas itulah, seniman dengan nama lengkap Alif Dhita ini menorehkan kreativitasnya. Salah satunya dengan membuat sebuah lingkaran yang berisi logo khas seniman dan smiley milik Thanksinsomnia. 

Logo dimana Alipjon menggambarkan bentuk dirinya yang tengah berdiri dengan tiga kepala berwarna berbeda: hitam, silver, dan putih. 

Kritik Terhadap Sensor

Desain lain yang juga dibuat Alipjon adalah karya berjudul ‘LIEZ’ di dalam sebuah kota yang menyerupai televisi. Alipjon mengakui ide ini berangkat dari keresahannya dengan aktivitas tentang lembaga sensor di Tanah Air.  

Ia merasa aktivitas sensor sudah terlewat batas, sehingga mengaburkan inti dari sebuah cerita. “Di dalam kolaborasi ini, saya menampilkan sebuah pesan dan propaganda. Ada keresahan dari diri saya tentang kondisi saat ini, dan ini adalah pandangan saya,” ujar Alipjon. 

Desain kettiga dari seniman ini adalah Living Raw, sebuah bentuk ekspresi seni yang muncul ketika Alipjon memulai berkarya di Terminal C. Aktivitasnya yang tak terkendali coretan di baju, dan cat-cat yang tumpah membuat kesan raw pada karya tersebut. Dari sanalah Mohan kemudian memutuskan untuk membuat desain khusus yang merepresentasikan workwear Alipjon.

Pesan Dalam Kolaborasi Seniman Thanksinsomnia-Alipjon 
Sumber: Istimewa

Desain keempat adalah karya berjudul Primitive Face yang memang menjadi ciri khas karya-karya Alipjon. Desain ini merupakan bagian dari kecintaan Mohan terhadap karya-karya Alipjon, yang akhirnya muncul di kaos untuk bisa ’dimiliki”  oleh banyak orang dengan edisi pembuatannya yang terbatas.

“Ketika punya barang ini, kalian punya cerita, karena bukan seperti produk biasa yang sekadar desain. Produk ini punya banyak cerita: ada konflik, ada gembira. Dengan kata lain, kalian juga membeli cerita," ucapnya. 

BACA JUGA: Cek BUKU & LITERATUR, BeritaTerkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.

Editor: Prasetyo Agung Ginanjar

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ceknricek.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ceknricek.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement