REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang di seluruh dunia yang menyukai film-film horor. Meski menegangkan, namun ada rasa penasaran untuk terus menonton berbagai jenis dari tayangan ini kapanpun.
Sejumlah film-film populer seperti Chucky, Freddy, Jason, hingga yang dalam beberapa tahun ditunggu kelanjutannya, yaitu The Conjuring bisa menjadi hiburan tersendiri. Dilansir The Healthy, ternyata bukan hanya karena penasaran, ada alasan ilmiah yang membuat orang-orang menyukai film dengan genre yang bisa membuat jantung berbedar ini.
Dua bagian otak saling berbicara
Saat menonton film horor, ada dua bagian otak manusia yang saling bereaksi dan terlihat seperti berbicara. Kedua sistem itu adalah korteks prefrontal, yang bertanggung jawab atas fungsi kognitif tingkat tinggi dan sistem limbik, di mana terdapat amigdala, bagian yang menyala dalam MRI saat Anda menemukan sesuatu yang menakutkan.
Kedua sistem ini berbicara satu sama lain untuk menujukkan seberapa perlu Anda merasa takut dan membantu membedakan antara ketakutan fana dan yang dipersepsikan.
"Ada dua bagian otak yang terlibat dalam reaksi kita terhadap hal-hal seperti ketakutan," jelas Matthew Price, seorang insinyur riset di Department of Psychiatry and Behavioral Sciences di UT Health McGovern Medical School, Houston, Amerika Serikat (AS).
Pikiran menjadi kosong
Menonton film horor sebenarnya dapat menenangkan pikiran, seperti halnya tujuan Anda saat melakukan meditasi. Selama menonton film yang menyeramkan membuat orang dapat mematikan banyak pemikiran di otak mereka, bahkan hingga satu jam setelahnya.
Saat menonton film horor, pikiran yang ada saat itu bisa hilang seketika dan Anda akan fokus terhadap apa yang ada di depan mata. Bahkan, kekhawatiran terhadap sesuatu bisa hilang, persis dengan meditasi.
Adanya kortisol
Dalam dosis kecil, ketakutan mengakses banyak proses emosional di otak dan memberi aliran adrenalin. Hal ini tidak selalu buruk, karenanya, orang-orang sering memilih menonton film horor untuk mengisi aktivitas kencan mereka bersama pasangan.
Mengakses emosi terlarang
Menurut Arisoteles, rasa takut dan kasihan adalah bentuk emosi yang sangat diatur dalam masyarakat, atau bahkan cenderung dilarang karena tak semua orang diizinkan untuk mengekspresikannya. Price mengatakan dengan menonton film yang menakutkan, maka ada kesempatan untuk mengekspresikan emosi-emosi itu, namun harus ada cara konstruktif untuk melakukannya.
Hal itu karena nantinya ini membuat Anda keluar dari pikiran sementara waktu dan mungkin bisa menjadi sesuatu yang berdampak positif.
Dapat salurkan energi
Sebagian rasa takut melibatkan unsur mengejutkan. Namun, tanpa disadari rencana untuk menghadapi rasa takut itu membantu memanfaatkan ledakan energi.
Seperti pada umumnya, saat memutuskan untuk menonton film horor, Anda sudah mempersiapkan diri untuk akan merasa takut. Sebagian besar orang pada akhirnya menyukainya, meski perasaan semacam itu datang.
Redakan kecemasan
Banyak orang berpikir pasien yang menderita beberapa masalah kesehatan mental seperti PTSD, gangguan kecemasan, hingga fobia sosial tidak disarankan untuk sering menonton film horor. Sebalilnya, penelitian menemukan bahwa anggapan itu salah.
“Kami menemukan bahwa film horor dapat membantu orang-orang mengambil kembali perasaan takut, sambil mengetahui bahwa mereka berada di lingkungan yang aman,” kata Greg J. Siegle, rofesor psikiatri di University of Pittsburgh Medical School.