REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi mengaku berat badannya turun 10 kilogram dalam waktu tujuh bulan. Dia pun terlihat lebih segar dan langsing.
Meski berat badannya turun signifikan, Retno tak terlihat sayu atau kurang berenergi. Dia bahkan tetap gesit d iusianya yang menginjak 57 tahun.
"Saya enggak makan karbo, no oil, no sugar, dan low fat," kata Retno sambil menyeruput teh tanpa gula.
Jurus diet itu Retno bagikan saat bersantai bersama wartawan usai memberikan paparan arah Kemenlu dalam pemerintahan baru di kantornya, Jakarta, Selasa (29/10). Para wartawan pun terkejut dan merasa tak sanggup dengan diet ala Retno. Namun, alumnus UGM itu terus menyemangati wartawan muda.
"Pasti bisa. Kalian masih muda dan yang terpenting ini semua dimulai dari sini (menunjuk kepala). Berdamai dengan diri. Pasti semuanya lancar," kata Retno yang kembali mendapat amanat untuk menjadi menteri luar negeri setelah lima tahun mengabdi.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat diwawancarai Republika di Jakarta, Ahad (7/10).
Retno menceritakan, ketika jamuan makan malam di sebuah acara, dia selalu meminta untuk menyediakan makanan yang tanpa gula, nasi, ataupun goreng-gorengan. Andaikan disediakan gado-gado, dia minta bumbunya dipisah. Ia hanya akan mencocol sedikit bumbu dan mengutamakan makan sayurnya.
"Dessert juga, kalau yang lain makan puding, kue, saya minta buah," ujarnya.
Retno mengaku menjauhi makanan yang digoreng dan tak mengonsumsi gula. Dia lebih memilih hidangan rendah lemak dan mengonsumsi protein hewani berupa dada ayam atau udang yang seluruhnya dikukus.
"Tahu dikukus, udang dikukus. Buah oke, sayur juga oke," katanya.
Selain menerapkan pola makan seperti itu, Retno juga mempertahankan gerak tubuh aktif. Dia berolahraga setiap pagi, baik berjalan kaki atau jogging.
"Sehat karena saya masih olahraga setiap pagi. Usai shalat Subuh saya menyempatkan jalan atau jogging lima sampai tujuh kilometer. Kalian pasti bisa semangat," ungkap Retno.