Selasa 29 Oct 2019 02:18 WIB

Ruben Onsu Susah Temukan Film Anak di Bioskop

Ruben Onsu berpendapat, film anak susah dapat ruang di Indonesia.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Ruben Onsu (kanan) dan istrinya, Sarwendah
Foto: Shelbi Asrianti/Republika
Ruben Onsu (kanan) dan istrinya, Sarwendah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pembawa acara Ruben Onsu mengeluhkan sulitnya menemukan tontonan film anak-anak di bioskop. Padahal, dia dan istri, Sarwendah Tan selalu ingin menonton film bersama anak-anaknya.

“Saya susah untuk tonton film anak-anak. Padahal, kalau ke bioskop, mau nonton sama Wendah, maunya sama anak-anak juga,” kata Ruben di Pusat Perfilman H Usmar Ismail, Jakarta Selatan, Senin (28/10).

Baca Juga

Ruben mengatakan, usia anaknya, Betrand yang masih 14 tahun belum pas menonton film dengan kredit dewasa. Apalagi, kedua putrinya, Thalia dan Thania Putri Onsu, masih lebih kecil lagi usianya.

"Menurut saya, film anak-anak masih minim dan susah dapat ruang kalau di Indonesia," ujar dia menjelaskan latar belakang tertarik terlibat dalam film Bus Om Bebek.

Terkait permasalahan itu, Ruben bersama sutradara film, Aditya Gumay membuat program gerakan Produser 10.000. Gerakan tersebut mengajak masyarakat mendukung film nasional dengan cara crowdsourcing untuk memproduseri film dengan membayar Rp 10 ribu.

Menurut Aditya, Gerakan Produser 10.000 juga menggunakan sistem refferal-marketing untuk menggerakkan masyarakat menonton film nasional. Selain mendapat keuntungan finansial, masyarakat yang ikut sebagai anggota gerakan Produser 10.000 bisa ikut memproduseri film dengan cara mengajukan naskah film atau memilih jalan cerita yang sudah disiapkan sutradara dan penulis naskah.

Dengan begitu, masyarakat yang selama ini pasif hanya sebagai penonton, bisa berkontribusi lebih ke perfilman nasional. Gerakan Produser 10.000 ingin fokus membuat film-film yang edukatif.

“Lewat gerakan Produser 10.000, masyarakat bisa menentukan alur cerita film yang sudah kami siapkan,” kata Aditya.

Untuk ikut gerakan Produser 10.000, masyarakat cukup mendaftar lewat aplikasi Ketix dan membayar biaya keanggotaan sebesar Rp 10 ribu. Selain keuantungan finansial, anggota Produser 10.000 akan mendapat pelatihan daring tentang seni peran dan hiburan bersama Aditya Gumay.

Masyarakat yang sudah terdaftar menjadi anggota Produser 10.000 bisa me-redeem tiket orang lain yang mereka ajak, mengajukan naskah cerita, dan memberikan masukan jalan cerita dari dalam aplikasi Ketix.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement