REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mengambil foto atau video menggunakan drone memang memiliki keasyikan tersendiri. Tapi, sebetulnya mengoperasikan drone bukan hanya soal teknik mengendalikannya lewat remote control. Founder Gading Drone Pilots (GDP), Sute Darmawijaya mengatakan, sebelum membuat drone mengudara, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan terkait dengan keselamatan dan wilayah privasi.
"Sebelum mengoperasikan drone, seorang pilot perlu mengetahui sejumlah hal agar tidak ada privasi yang terganggu dan tidak mengancam keselamatan orang lain,” kata Sute saat dijumpai dalam Pameran Foto Ruang Ketiga Jakarta di Balai Kota Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Sute, selain belajar hal teknis terkait pengoperasian drone, seorang pilot sangat disarankan untuk bergabung dalam komunitas. Dia mengungkapkan bahwa komunitas bisa jadi sarana paling efektif untuk mengetahui secara lebih rinci soal peraturan menerbangkan drone di wilayah tertentu.
"Setiap wilayah memiliki batasan ketinggian penerbangan drone. Karena ada beberapa wilayah yang merupakan lintasan penerbangan pesawat. Bahkan, untuk di dalam kota sekalipun, batasan ketinggian penerbangan harus selalu diperhatikan karena bisa jadi wilayah itu terkadang jadi lintasan penerbangan helikopter yang sedang terbang rendah," ujar Sute.
Oleh karena itu, Sute pun menyerukan agar pilot tidak bertindak nekat dan mengabaikan peraturan yang ada. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya, drone jatuh, maka hal itu juga akan dapat mengancam keselamatan orang lain. Ketika sebuah drone terjatuh maka bilah-bilah kipas drone yang tengah berputar dengan kecepatan tinggi bisa menyayat korban.
"Terbang dimanapun memilik resiko. Bahkan menerbangkan di dalam ruangan sekalipun. Oleh karena itu, faktor keselamatan jadi salah satu hal yang benar-benar harus ditekankan,” ucap dia.
Sute menyarankan, sebaiknya saat menerbangkan drone dapat mengajak teman untuk mendampingi. Dengan begitu, pilot dapat fokus melihat monitor dari remote control dan pendamping dapat berperan sebagai observer untuk melihat kendala di sekitar drone yang tengah mengudara.
Selain itu, Sute juga menyarankan agar dapat melakukan penerbangan secara berkelompok. Setiap pilot dapat membagi wilayah dan jarak ketinggian penerbangan. Lewat koordinasi itu, maka potensi singgungan antar-drone di udara dapat ditekan.
“Jika terbang sendiri-sendiri dan tanpa ada koordinasi justru akan sangat berbahaya. Bisa saja tiba-tiba ada drone lain yang tiba-tiba berada di wilayah dan ketinggian yang sama sehingga berpotensi terjadi benturan antar-drone,” jelas Sute.