Senin 28 Oct 2019 09:18 WIB

Trik Berbisnis Kuliner Minim Modal untuk IRT

Bisnis kuliner tidak harus selalu diawali dengan modal yang besar.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Indira Rezkisari
Seperti bisnis lainnya, bisnis kuliner juga harus dijalani dengan kecermatan dan ketekunan.
Foto: Republika/Indira Rezkisari
Seperti bisnis lainnya, bisnis kuliner juga harus dijalani dengan kecermatan dan ketekunan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menggeluti usaha di bidang kuliner merupakan salah satu opsi berbisnis yang populer di kalangan ibu rumah tangga (IRT). Akan tetapi, anggapan bahwa usaha di bidang kuliner membutuhkan modal yang besar seringkali menjadi batu sandungan bagi IRT. Benarkah anggapan tersebut?

Memulai usaha kuliner sebenarnya tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Pengimpak sekaligus penulis buku resep Heni Maria berbagi tips mengenai berbisnis kuliner dengan modal minim untuk IRT. Berikut ini ialah beberapa kiat berbisnis kuliner minim modal ala Heni.

Baca Juga

Manfaatkan Peralatan di Rumah

Saat akan memulai usaha kuliner, IRT tidak perlu terburu-buru membeli beragam peralatan memasak baru dan lengkap seperti peralatan memasak untuk katering besar. IRT bisa memanfaatkan semua peralatan memasak yang ada di rumah.

Heni mencontohkan, IRT yang ingin berbisnis masakan bento tidak harus membeli alat pembentuk nasi khusus bento. IRT bisa memanfaatkan cetakan puding untuk menyulap nasi menjadi bentuk-bentuk yang lucu. Sayuran-sayuran penghias bento juga bisa dibentuk dengan cetakan kue kering sederhana saja.

"Jadi benar-benar memanfaatkan alat alat yang memang kita sudah punya dulu," ujar Heni usai menjadi pembicara dalam mini gathering Temu CerMat yang diselenggarakan oleh merek minyak goreng dan beras terkemuka Fortune bersama dengan para Ibu CerMat di Jakarta, Sabtu (26/10).

Menghemat Bahan Makanan

Bila IRT menyiapkan makanan ready stock untuk dijual di awal-awal membangun usaha, ada kemungkinan bahan-bahan makanan akan terbuang sia-sia. Untuk meminimalisir kemungkinan ini, IRT bisa mulai menjual makanan sesuai dengan pesanan yang masuk.

Agar bisa mendapatkan pesanan, IRT bisa mulai mempromosikan makanan yang hendak di jual dari mulut ke mulut. Selain itu, IRT juga bisa memanfaatkan platform media sosial gratis seperti Instagram untuk promosi dan menjadi 'katalog' jualan dengan cara mengunggah foto-foto menarik dari makanan yang hendak dijual.

"Nanti setelah pesanan banyak, kita bisa siapkan yang ready stock gitu," lanjut Heni.

Sesuaikan Menu

Hal yang tak kalah penting dalam berbisnis kuliner adalah makanan yang dijual. Oleh karena itu, IRT perlu memikirkan menu makanan yang akan dijual dengan penuh perhitungan.

Salah satu cara menentukan menu makanan yang akan dijual adalah dengan membidik target pasar terlebih dahulu. Bila ingin menjual makanan ke orang-orang kantoran, lanjut Heni, IRT bisa menciptakan menu lengkap seperti nasi, sayur dan lauk-lauk. Akan tetapi, menu ini perlu memiliki nilai jual yang dapat membuat orang kantoran tertarik. Misalnya, menu makanan yang dijual dibuat tanpa MSG atau menu makanan yang dijual merupakan makanan yang sedang populer.

"Jadi menunya itu tergantung target yang mau kita sasar," tutur Heni.

Manfaatkan Layanan Ojek Daring

Berbisnis kuliner juga tidak harus membuka rumah makan. Menyewa atau membeli bangunan untuk berbisnis kuliner tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

IRT bisa memulai usaha kulinernya dari rumah. Agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas tanpa menyewa atau membeli tempat untuk jualan, IRT bisa memanfaatkan layanan penjualan makanan dari aplikasi ojek daring.

"Ibu-ibu yang bingung mengenai sewa (tempat untuk berjualan), coba berbisnis dari rumah. Sekarang gampang, ada aplikasi ojek daring yang bisa pasarkan bisnis kita walaupun kita cuma buka di rumah," terang Heni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement