Sabtu 26 Oct 2019 01:17 WIB

Improvisasi Novita Angie dalam Mendidik Anak

Novita Angie melihat gaya pengasuhan orang tua zama dulu ada yang masih relevan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Novita Angie
Foto: Republika/Dwina Agustin
Novita Angie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang tua masa kini mungkin menganggap bahwa gaya mendidik orang tua di masa lalu sudah tidak relevan dengan zaman modern. Akan tetapi, aktris sekaligus ibu dari dua orang remaja, Novita Angie, memiliki pandangan berbeda.

"Menurut saya nggak ada yang nggak relevan dari ajaran orang tua zaman dulu sama sekarang," ungkap Angie dalam peluncuran kampanye 1001 Cara Bicara, di Jakarta.

Angie mengatakan, dirinya banyak mendapatkan pelajaran positif dan kebaikan dari cara mendidik orang tuanya di masa lalu. Hal ini masih relevan dengan apa yang ingin ia berikan kepada anak-anaknya.

Angie mengakui bahwa ada beberapa hal terkait gaya mendidik orang tua di masa lalu yang mungkin sudah terkesan kuno. Namun, bukan berarti semuanya tak lagi relevan untuk saat ini.

"Kita improvisasi saja, disesuaikan dengan zaman sekarang," kata Angie.

Angie mencontohkan, zaman dulu ketika orang tua berkata "tidak" maka keputusan itu bersifat final. Akan tetapi, anak zaman sekarang cenderung lebih kritis dan ingin berkompromi ketika mendapat penolakan dari orang tuanya.

Menurut Angie, beberapa hal memang bisa dinegosiasikan. Akan tetapi, ada pula hal-hal yang tidak bisa dikompromikan ketika orang tua berkata "tidak". Bila semua keinginan anak dituruti, Angie khawatir anak-anak nantinya akan berpikir bahwa semua masalah bisa dinegosiasikan.

Angie mencontohkan, ada masa di mana anak-anaknya sering berbohong. Melihat hal ini, Angie tidak bisa tinggal diam. Dia meminta anak-anaknya untuk tetap jujur kepadanya bila melakukan kesalahan.

"Kalau nggak jujur, kalau bohong, cepat atau lambat orang tua akan tahu," ujar Angie menirukan perkataannya kepada sang anak dulu.

Angie mengatakan, bila sang anak jujur akan kesalahan yang ia lakukan, ada peluang ia tidak marah. Sekalipun marah, kadar marah Angie tidak akan sebesar kalau sang anak berbohong dan menutupi kesalahannya.

"Dan cepat baiknya juga karena saya menghargai kejujuran. Tidak mudah untuk jujur," ujar Angie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement