Jumat 25 Oct 2019 23:15 WIB

Gunakan Teknologi AI dalam Berkarya, Ria Miranda Terkesan

Hijab Ria Miranda didesain dengan dukungan artificial intelligence Microsoft Rinna.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Desainer Ria Miranda (tengah) berkolaborasi dengan Microsoft Rinna dalam menrancang hujab dengan sentuhan teknologi.
Foto: Rahma Sulistya/Republika
Desainer Ria Miranda (tengah) berkolaborasi dengan Microsoft Rinna dalam menrancang hujab dengan sentuhan teknologi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertama kali menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) Microsoft Rinna dalam berkarya, Ria Miranda mendapatkan pengalaman baru. Ia merasa terbantu, meski hasil akhirnya tetap mendapatkan sentuhan kreativitas dari dirinya sebagai seorang desainer modest fashion.

"Selama ini kami memang butuh tim untuk desain grafis. Butuh waktu cukup lama untuk bikin satu sketsa desain," ujar Ria selaku founder dan creative director brand Ria Miranda dalam pembukaan pameran 10 Langkah Ria Miranda di Senayan City, Jakarta Pusat, Kamis (24/10).

Baca Juga

Menggunakan Microsoft Rinna, Ria cukup memberikan satu kata kunci untuk mempermudahnya membuat satu pola desain. Mulai dari warna hingga print session-nya membuatnya terkesan.

"Wah, cepet banget ya bikinnya," ungkap Ria.

Setelah mendapatkan hasil olahan Microsoft Rinna, tim desain grafis Ria bekerja memilih serta mencampurkan pola-pola untuk dijadikan dalam satu produk merek Ria Miranda. Pemilihan warna, print kainnya, gambar, maupun motif tetap perlu diolah lagi sebelum dituangkan ke dalam hijab dan scarf.

Untuk pertama kalinya juga, hasil cetakan kolaborasi teknologi dan fashion itu dipamerkan serta hanya dijual di pameran 10 Langkah Ria Miranda. Ketika membeli satu hijab, pelanggan akan mendapat juga satu scarf untuk hiasan tas atau untuk hiasan lainnya.

“Untuk bahannya, karena ini scarf jadi kami pilih yang nyaman untuk mereka yang berhijab, masih gunakan voal yang memang 100 persen katun, kami cetak di situ. Bedanya, di satu boks itu ada dapat kerudung mini yang bisa diikat di tas,” jelas Ria.

Ke depan, Ria tidak menutup kemungkinan akan ada bahan selain katun yang dia garap dengan sentuhan teknologi AI. Ia terbayang menggunakan poliester atau bahan-bahan daur ulang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement