Jumat 25 Oct 2019 21:15 WIB

Wali Tangkap Fenomena di Masyarakat Lewat Lamar Aku

Lagu "Lamar Aku" ditulis Wali berdasarkan fenomena yang ada di masyarakat.

Rep: MG01/ Red: Reiny Dwinanda
Band Wali saat peluncuran single
Foto: MG01
Band Wali saat peluncuran single "Lamar Aku" di Jakarta, Kamis (24/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merespons permintaan penggemarnya yang merindukan lagu-lagu mellow, band Wali meluncurkan single "Lamar Aku" di bawah label musik Nagaswara yang juga bekerjasama dengan PT Melon Indonesia. Peluncuran lagu bertema sedih itu sekaligus menandai 20 tahun perjalanan karier Wali.

Sama halnya denga karya Wali lainnya, lagu "Lamar Aku" juga terlahir dari fenomena yang ada di tengah masyarakat Indonesia. Gitaris Wali, Apoy, mengungkapkan bahwa lagu ini lebih sesuai untuk kaum Hawa.

Baca Juga

Apoy mencermati, selama ini perempuan sering menjadi korban gombalnya lelaki. Mereka dipacari, tetapi belum tentu dilamar, apalagi dinikahi.

"Perempuan itu jangan diberikan janji terus. Jangan kampanye, tapi tidak ditepati janjinya, Kalau serius, buruan lamar. Jangan dikasih kata-kata manis terus. Perempuan ingin bukti, bukan janji," jeas Apoy, sebagai pencipta lagu "Lamar Aku".

Berlatar berlakang anak-anak pesantren, Wali konsisten dengan menyisipkan lirik-lirik lagu yang memuat unsur religi, kebaikan, dan membawa pesan moral. Meski begitu, lagu Wali tidak berkesan menggurui penikmat musiknya.

Sejak video klipnya resmi ditayangkan di akun Youtube Nagaswara, "Lamar Aku" telah disaksikan dua juta penonton. Menurut Apoy, di lagu tersebut, Wali kembali kepada ciri khas awalnya saat membawakan single terbaru ini.

"Kami kembali ke lagu-lagu awal Wali yang minimalis, sederhana, to the point, permainan piano sederhana, Faank juga nyanyi dengan sederhana” ucap Apoy.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement