REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggandeng aktor Nicholas Saputra untuk meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim. Kedua belah pihak bersepakat untuk menandatangani nota kesepahaman terkait penayangan film Semesta.
"Dengan selesainya film Semesta maka akan dilakukan berbagai kegiatan pemutaran di festival film dan diskusi-diskusi dengan tujuan untuk kampanye meningkatkan kesadaran terhadap perubahan iklim dan pemanasan global di berbagai wilayah di Indonesia," ujar Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ruandha Agung Sugadirman di Kantor KLHK di Jakarta, Selasa.
Ruandha menjelaskan Semesta menargetkan dapat menjangkau masyarakat luas, terutama pelajar sebagai generasi penerus yang akan menjadi pengambil keputusan kebijakan penting pada masa mendatang. Film Semesta, menurut dia, lahir berkat dukungan dari Uni Eropa dan PT Talamedia yang merupakan perusahaan di balik dokumenter tersebut.
Semesta berfokus kepada kisah perorangan dan kelompok di tujuh daerah dalam usaha-usaha mereka untuk menyejahterakan lingkungan. Dokumenter itu mengambil tempat Provinsi Aceh, Bali, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Papua, dan Yogyakarta.
Komisaris PT Talamedia Nicholas Saputra mengatakan bahwa proses pembuatan dokumenter itu dimulai dari tahun lalu. Rencananya, Semesta akan diputar di berbagai festival film sebelum ditayangkan di bioskop.
"Kami akan mendaftarkan ke festival-festival internasional. Kebetulan kami sudah masuk untuk bulan November di festival lingkungan hidup di Barcelona. Lalu ada beberapa yang masih menunggu jawaban," ujar aktor itu yang juga menghadiri konferensi pers tersebut.
Rencananya, kata dia, film Semesta akan diputar di jaringan bioskop pada awal tahun depan dan dipromosikan selama dua bulan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
