Selasa 22 Oct 2019 05:57 WIB

Madani Film Festival (MFF) 2019 Angkat Tema Perdamaian

Bertemankan 'reconcile' atau perdamaian, MFF 2019 digelar selama sepekan.

Sutradara Garin Nugroho memberikan penjelasan tentang film singkat yang dibuat khusus dalam penutupan Madani Film Festival 2018 di Institut Francais Indonesia (IFI), Jakarta, Ahad (21/10) malam.
Foto: Republika/Prayogi
Sutradara Garin Nugroho memberikan penjelasan tentang film singkat yang dibuat khusus dalam penutupan Madani Film Festival 2018 di Institut Francais Indonesia (IFI), Jakarta, Ahad (21/10) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Madani Film Festival (MFF) kembali digelar tahun ini. Pekan festival film ini mulai dibuka 21-27 Oktober 2019 dengan mengangkat tema besar "Reconcile".

"Reconcile, dalam bahasa Indonesia, kata itu sering dipadankan dengan perdamaian atau penyatuan kembali. Harapannya, makna rekonsiliasi dapat menjadi kontemplasi dalam pikiran dan masyarakat kita," kata Program Director MFF 2019 Sugar Nadia dalam acara pembukaan di Jakarta, Senin (21/10) malam.

Baca Juga

Nadia mengatakan, MFF diselenggarakan dengan mengusung semangat keberagaman masyarakat muslim dunia pada setiap penyelenggaraannya. Meskipun, kata Nadia, tidak eksklusif untuk masyarakat muslim saja. Pembukaan MFF 2019 juga dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyambut baik atas penyelenggaraan festival tersebut.

"Pesan tentang festival ini menarik. Pertama, kami di Jakarta merasa bersyukur festival diselenggarkan di sini. Penyelenggaraan festival seperti ini harus difasilitasi lebih jauh karena kami ingin festival ini memantik dalam negeri sehingga kami berharap akan ada pertukaran banyak ide," kata Anies Baswedan dalam sambutannya.

Festival Film Madani adalah festival film berskala internasional yang bertujuan menggambarkan kehidupan kaum muslim di berbagai belahan dunia, baik di mana muslim menjadi mayoritas maupun minoritas. Selain menghadirkan puluhan film-film lokal dan mancanegara, festival itu juga menyelenggarakan diskusi untuk membahas isu-isu yang relevan dengan tema festival.

Kemudian, penyelenggaraan master class, di mana insan film Indonesia bisa mendapatkan berbagi pengalaman dengan sineas internasional. MFF 2019 menghadirkan Akram Shibly yang dikenal sebagai pembuat film independen asal New York. Dia akan mengisi sesi kuliah umum dalam penyelenggaraan MFF 2019.

Penyelenggaraan festival itu berlangsung di Jakarta dengan melibatkan beberapa gedung bioskop dan lembaga kebudayaan negara sahabat. Beberapa film yang dapat disaksikan antara lain, "Yomeddine" (Mesir) yang masuk dalam nominasi Palme d'Or Cannes International Film Festival 2018, "3 Faces" (Mesir), hingga "Rudy Habibie".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement