Senin 21 Oct 2019 00:17 WIB

Calon Menteri Harus Sehat Fisik dan Mental

Pemeriksaan kesehatan bagi calon menteri mungkin bisa jadi usulan.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Joko Widodo mengucapkan sumpah jabatan saat dilantik menjadi presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Joko Widodo mengucapkan sumpah jabatan saat dilantik menjadi presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden dan Wakil Presiden baru telah dilantik. Selanjutnya publik akan menunggu pengumuman calon menteri di kabinet lima tahun ke depan.

Akademisi dan Praktisi Klinis, Dr Ari Fahrial Syam, mengatakan menteri harus sehat secara fisik dan mental. "Tugas seorang menteri ke depan merupakan tugas yang cukup berat," ujarnya, Ahad (20/10).

Baca Juga

"Oleh karena itu selain seseorang yang profesional dan bersih menurut KPK, PPATK dan BNPT, masalah kesehatan para calon menteri juga harus menjadi pertimbangan. Jangan sampai para menteri jatuh sakit di tengah perjalanan dengan tugas maha berat ini," ujarnya.

Ia menambahkan kalau perlu sistem pemeriksaan kepada calon presiden yang telah rutin dilakukan sejak Pilpres sebelumnya juga diterapkan kepada calon menteri yang akan datang. Memang akan ada dana yang dikeluarkan untuk proses pemeriksaan kesehatan  tapi dana itu tidak seberapa jika harus merawat seorang menteri yang sakit bahkan jika harus dirujuk keluar negeri.

Bila tidak memungkinkan  bisa saja diminta bagi calon menteri untuk menyertakan hasil check up kesehatan yang terbaru dari rumah sakit yang ditunjuk. Beberapa alasan kenapa suatu pemeriksaan kesehatan tersebut menjadi penting adalah banyak penyakit yang awalnya hanya dapat diketahui dengan pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan penunjang lain baik pemeriksaan rontgen maupun pemeriksaan USG.

Kadar gula darah yang tinggi, kadar kolesterol yang tinggi serta kadar asam urat tinggi pada awalnya hanya diketahui dengan pemeriksaan laboratorium. Tekanan darah yang tinggipun diketahui hanya dengan pemeriksaan tekanan darah.

Gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi hati hanya diketahui dengan pemeriksaan laboratorium. Jantung yang bengkak dan kelainan paru dapat diketahui dengan pemeriksaan foto thoraks. Melalui pemeriksaan USG abdomen dapat diketahui adanya kelainan pada liver, kandung empedu, pankreas, limpa serta kedua ginjal dan organ-organ abdomen lainnya.

Terjadinya serangan jantung atau strok merupakan kelainan yang paling sering dialami oleh para eksekutif termasuk para menteri maupun pejabat eselon 1. Penyakit yang mematikan ini sebenarnya  tidak terjadi dengan sendirinya. Kejadian serangan jantung dan strok berhubungan dengan berbagai faktor risiko yang terjadinya tidak dengan sendirinya.

Faktor-faktor risiko yang terjadi sebagian hanya diketahui dengan pemeriksaan laboratorium. Faktor resiko tersebut antara lain kadar gula darah yang tinggi (DM), kadar kolesterol tinggi (Dislipidemia), obesitas serta faktor stres. Faktor resiko lain dan juga merupakan hal penting adalah merokok.

Bagaimana dengan calon menteri wanita? Selain pemeriksaan kesehatan rutin khusus untuk wanita perlu pemeriksaan untuk skrining kanker wanita seperti kanker payudara dan kanker mulut rahim.

Adanya kelainan yang ditemukan belum tentu menggugurkan seseorang menjadi menteri. Tapi paling tidak, deteksi adanya kelainan yang diketahui lebih awal pada calon menteri akan lebih baik untuk upaya pencegahan dan terapi awal. Sehingga tim dokter menteri atau dokter yang ditunjuk untuk menjaga kesehatan menteri sudah tahu kondisi sakitnya.

Inilah tujuan dari pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi kelainan penyakit yang terjadi agar komplikasi akibat kelainan yang ditemukan tersebut tidak berlanjut.

"Mudah-mudahan  Presiden dan Wakil presiden terpilih dan para menteri yang akan bekerja untuk masa 5 tahun mendatang selalu diberi kesehatan yang prima oleh Allah SWT."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement