REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Di era disrupsi ini, segala informasi dapat dengan mudah didapatkan, termasuk informasi tentang diet. Terkadang masyarakat dibuat bingung diet mana yang harus dipilih karena semua orang bisa mengklaim metode dietnya paling baik.
Saat ini ada berbagai macam jenis diet, dari mulai diet mayo hingga diet keto. Bahkan ada diet yang menggunakan suplemen tertentu yang tak jarang memiliki efek samping.
Sebuah startup bernama Diet Partner telah hadir dan memberikan informasi diet secara gratis melalui Instagram @dietpartner.id. Startup yang diinisiasi oleh para nutrisionis lulusan UGM ini juga memberikan layanan program diet online yang sangat terjangkau dan langsung didampingi personal nutritionist.
“Awalnya kami melihat minat dan keresahan di masyarakat. Di satu sisi mereka sangat tertarik dengan informasi tentang gizi dan kesehatan, tapi di sisi lain mereka cukup sulit untuk memastikan apakah informasi itu valid atau tidak. Oleh karena itu kami berusaha membantu masyarakat melalui Diet Partner ini” kata Founder Diet Partner, Mokhamad Ali Zaenal, dalam siaran persnya, Jumat (18/10).
Sudah lebih dari setahun Diet Partner memanfaatkan media sosial, khususnya Instagram dan Line untuk mendampingi masyarakat melakukan program diet. Diet diawali dengan assessment gizi oleh nutrisionis, hingga kemudian klien diberi rekomendasi menu sesuai kondisi ekonomi dan kebiasaan makan masing-masing. Secara rutin nutrisionis memberikan feedback dan mendampingi klien dalam menjalani diet.
“Dari dulu saya susah menurunkan berat badan. Tetapi setelah ikut Diet Partner saya berhasil turun 3,25 kilogram dalam sebulan dan tidak merasa kesusahan dalam menjalankan program ini. Terima kasih untuk nutrisionis yang sudah setiap hari selama sebulan melakukan monitoring”, ungkap Ezra, salah satu klien Diet Partner dikutip dari Instagram @dietpartner.id.
Saat ini sudah ada ratusan orang yang mengikuti program diet online Diet Partner seperti Ezra dan ada ribuan yang telah memperoleh informasi diet melalui media sosial Diet Partner. Terobosan ini tentu menjadi alternatif bagi masyarakat untuk bisa hidup lebih sehat tanpa khawatir efek samping atau salah informasi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika