Kamis 17 Oct 2019 11:29 WIB

Taika Waititi Melawan Nazi Lewat Film Jojo Rabbit

Bagi Taika Waititi dibutuhkan keberanian untuk memerankan sosok Hitler.

Rep: Puti Almas/ Red: Indira Rezkisari
Sutradara Taika Waititi
Foto: EPA
Sutradara Taika Waititi

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES — Dibutuhkan seorang sutradara yang berani untuk membuat komedi tentang Nazi, seperti Jojo Rabbit. Film ini bercerita mengenai seorang anak Nazi berusia 10 tahun yang memiliki teman imajiner, yaitu Adolf Hitler.  

Tak hanya itu, dibutuhkan keberanian lebih besar untuk berperan sebagai Hitler atau sosok pendiri Nazi, yang juga dikenal sebagai diktator Jerman dan seorang yang berperan penting dalam Perang Dunia II. Namun, Taika Waititi memutuskan untuk menerima tantangan itu.

Sutradara asal Selandia Baru itu mengatakan dia bertekad untuk menggunakan humor dalam mengatasi kefanatikan dan fasisme dalam Jojo Rabbit. Film ini akan dirilis segera dan ia begitu bersemangat, meski mungkin masih banyak Nazi di sekitarnya.

“Ini adalah 80 tahun lalu, di mana Charlie Chaplin menciptakan seorang diktator yang besar, jadi saya tak akan katakan ini terlalu cepat. Tentu ini mengikuti tradisi beberapa orang yang sangat pintar bahwa menggunakan komedi adalah salah satu alat paling kuat melawan kefanatikan dan rezim diktator,” ujar Waititi dilansir Malay Mail, Kamis (17/10).

Jojo Rabbit menjadi film yang menggambarkan Perang Dunia II, melalui mata seorang anak laki-laki di Jerman bernama Jojo yang telah diindoktrinasi oleh Pemuda Nazi. Di sana, diceritakan bahwa ia terkejut menemukan adanya seorang perempuan Yahudi yang tinggal dia loteng rumahnya.

Pada awalnya, Jojo yang tak pernah sekalipun bertemu dengan orang Yahudi merasa takut dan jijik. Namun, saat ia mengetahui bahwa ibunya secara diam-diam menerima kehadiran perempuan itu meski dengan risiko yang besar, ia juga harus terpaksa menerima untuk menghabiskan waktu bersamanya.

Proses pembuatan Jojo Rabbit ini telah dilakukan sejak 2011, ketika ibu dari Waititi merekomendasikan sebuah novel berjudul Caging Skies. Buku itulah yang kemudian menjadi dasar dari film ini.

Menurut Waititi, waktu rilis film ini bertepatan dengan era di mana banyak gerakan sayap kanan yang meningkat di seluruh dunia. Ia merasa bahwa kebangkitan lebih banyak orang neo-Nazi, serta kelompok-kelopok yang menyebarkan intoleransi dan kebencian terjadi.

“Pada 2019, film ini dirilis, saat adanya kebangkitan Neo Nazi, kelompok-kelompok, serta orang-orang yang menyebarkan kebencian dan intoleransi,” jelas Waititi.

Jojo Rabbit akan dibintangi oleh Scarlett Johansson dan Roman Griffin Davis. Secara dramatis, film ini menerima ulasan yang hangat dan masuk untuk berkontes di Oscar pada bulan lalu. Selain itu, film ini telah memenangkan penghargaan utama dalam Toronto Film Festival.

Waititi yang menjadi sutradara dan juga akan memerankan tokoh Hitler dalam Jojo Rabbit mengaku pada awalnya tak ingin melakukannya. Namun, atas permintaan Fox Searchlight, studio yang membeli film itu, ia akhirnya bersedia.

“Memainkan peran itu, untuk menggambarkannya sebagai seuatu yang memalukan. Saya juga merasa malu hampir setiap saat karena harus berpakaian seperti itu (Hitler),” jelas Waititi.

Johansson akan berperan sebagai ibu dari Jojo yang konyol, namun idealis. Ketertarikannya untuk membintangi film ini muncul setelah aktor Christ Hemsworth, rekannya dalam The Avengers menunjukkan naskah dari Waititi.

“itu penuh dengan imajinasi, namun bersamaan ada perasaan yang kuat untuk melakukannya,” kata Johansson.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement