Kamis 17 Oct 2019 09:51 WIB

Yenny Wahid Luncurkan Lipstik Bantu Pasien Kanker

Lipstik halal Yenny Wahid dikeluarkan dengan merek Mora Beyond Beauty.

Rep: Umi Soliha/ Red: Indira Rezkisari
Yenny Wahid saat peluncuran produk kosmetik halal premium miliknya, Mora Beyond Beauty di The Plaza Office Tower, Jakarta Pusat, Rabu (16/10).
Foto: Republika/Umi Soliha
Yenny Wahid saat peluncuran produk kosmetik halal premium miliknya, Mora Beyond Beauty di The Plaza Office Tower, Jakarta Pusat, Rabu (16/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Yenny Wahid meluncurkan produk kecantikan halal premium baru yang dibernama Mora Beyond. Namun, berbeda dengan jenama kosmetik lain, ia akan menyalurkan 10 persen hasil penjualannya untuk kampanye Milennials Goes Pink.

“Melalui produk ini kami berharap bisa memberdayakan perempuan agar lebih percaya diri, cantik luar dan dalam serta bisa bermanfaat bagi sosial,” ujarnya saat soft launching Mora Beyond di Jakarta Pusat, Rabu (16/10).

Baca Juga

Menurutnya kecantikan perempuan akan semakin terpancar sempurna saat bisa percaya diri dan membantu sesama. Dan Untuk mencintai orang lain, kata dia, ia harus mencintai diri sendirinya terlebih dahulu.

Bertepatan dengan Breast Cancer Awareness Month, Mora Beyond Beauty menluncurkan tiga rangkaian poduk lipstiknya, yaitu Zahra (Bunga), Aira (Terhormat) dan Ameena (Terpercaya). Ia sengaja memberi nama produknya dengan bahasa Arab karena menurutnya bahasa Arab adalah bahasa terindah di dunia.

 

Untuk periode pertama Mora belum merilis rangkaian produk yang terlalu banyak. Mora lipstik dibanderol seharga  Rp 143 ribu dengan tiga warna yang mulai dipasarkan 3 November 2019.

Kampanye Millennials Goes Pink adalah kampanye yang diinisiasi oleh Yayasana Muda Giat Peduli (YMGP) Indonesia berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa dalam mengumpulkan dana untuk membeli mesin pendeteksi kanker. Nantinya mesin-mesin tersebut akan didistribusikan ke rumah sakit kelas tiga di sekluruh Indonesia.

Dari data Kementerian Kesehatan pada Januari 2019, kanker payudara menempati urutan teratas angka kejadian penyakit kanker bagi perempuan di Indonsia. Secara rata-rata ada 42,1 dari 100 ribu penduduk, dengan rata-rata kematian 17 dari 100 ribu penduduk. Setelah itu baru disusul kanker serviks.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement