Rabu 16 Oct 2019 10:39 WIB

Bandung Gelar Jelajah Kopi 2019

Jelajah Kopi memberi kesempatan wisatawan menyeruput Kopi Puntang.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Nora Azizah
Petani memilah buah kopi Puntang di perkebunan kopi Gunung Puntang, Desa Campaka Mulya, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (29/5).
Foto: Antara//M Agung Rajasa
Petani memilah buah kopi Puntang di perkebunan kopi Gunung Puntang, Desa Campaka Mulya, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (29/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Pemkab Bandung, terus mendorong supaya pamor kopi wilayah tersebut mengalami peningkatan. Salah satu upayanya, dengan menggelar Jelajah Kopi 2019. Kegiatan tersebut akan berlangsung Kamis (17/10) besok.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung, Agus Firman Zaini, mengatakan, jelajah kopi 2019 ini dimulai dengan start trip dari Gedong Budaya Sabilulungan, pukul 08.00 WIB dan berakhir di Kopi Malabar Indonesia, Pangalengan. Event ini, bertujuan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bandung.

Baca Juga

"Kita akan, memadukan kegiatan edukasi, komoditi kopi, serta sajian bentang alam yang indah yang dikemas secara bersamaan untuk disajikan dalam kegiatan promosi sadar wisata Kabupaten Bandung," ujar Agus, Rabu (16/10).

Dia mengakui, kenapa dipilih jelajah kopi? Karena, kopi saat ini menjadi gaya hidup sebagian masyarakat. Serta, menjadi dasar daya tarik tersendiri dalam pemasaran kunjungan wisata ke Kabupaten Bandung. Dengan begitu, pihaknya ingin pariwisata Kabupaten Bandung terus mengalami peningkatan yang signifikan.

Agus menyebutkan, Kabupaten Bandung memiliki kopi yang sangat terkenal, yaitu Kopi Puntang yang berasal dari Kecamatan Cimaung.  Kopi Puntang ini, banyak diburu para pecinta dan penikmat kopi di Jabar. Bahkan di Indonesia. Mengingat, cita rasa kopi ini sudah tidak diragukan lagi. Selain itu, Kopi Puntang ini di 2016, menjadi juara dalam ajang Specialty Coffe Association of America Expo di Atlanta, AS.

Dalam jelajah kopi ini, semua peserta akan melakukan berbagai macam kegiatan mulai dari Coffee Activity, Ciwidey Tour, Coffee Specialty, Photography, Light Offroad serta Rangkaian Harv Fest.

"Selain soal kopi, dalam event ini kita ingin memmerkenalkan potensi Kepariwisataan di Kecamatan Ciwidey (jangka pendek), mempromosikan Ciwidey (jangka menengah) dan Menjadikan Ciwidey sebagai destinasi favorit di Kabupaten Bandung (Jangka Panjang)," jelasnya.

Masih seputaran kopi, Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, melansir jika wilayah ini akamn menjadi tuan rumah Kompetisi Kopi Spesialty Indonesia (KKSI) ke 11. Mengingat, Kabupaten Bandung menjadi juara umum KKSI ke 10 di Jogjakarta tahun lalu.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, A Tisna Umaran, mengatakan, KKSI ini akan digelar mulai dari Kamis (17/10) sampai Sabtu (19/10). Kompetesi ini, sebetulnya sudah dimulai penyeleksiannya sejak sebulan yang lalu.

"Dalam KKSI ini, nantinya akan ditampilkan 570 sampel kopi dari seluruh Indonesia, baik jenis arabica dan robusta," ujar Tisna.

Untuk sampel kopi yang dipamerkan pada tahun ini, lanjutnya, mengalami peningkatan dibanding tahun lalu. Sebab, tahun lalu hanya ada 300 sampel kopi. Ratusan sampel kopi itu, ditampung di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Jember, Jatim.

"Sampai saat ini, ada 15 besar sampel yang terpilih untuk masing-masing kategori. Sedangkan, sampel kopi dari Kabupaten Bandung, ada lima yang masuk kategori 15 besar tersebut," jelas Tisna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement