Selasa 15 Oct 2019 00:07 WIB

Menikmati Wisata Edukasi di Taman Burung Lembang

Burung-burung yang berada di taman burung dilepas tanpa kandang

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah siswa SDN Citrasari Lembang tengah melihat berbagai jenis burung di Taman Burung Pramestha di Dago Giri.
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Sejumlah siswa SDN Citrasari Lembang tengah melihat berbagai jenis burung di Taman Burung Pramestha di Dago Giri.

REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG - Bagi anda yang menyenangi burung, maka Taman Burung di komplek Pramestha di jalan Dago Giri, Lembang, Kabupaten Bandung Barat bisa menjadi salah satu destinasi yang bisa dikunjungi. Terdapat 300 burung dengan 100 jenis yang berada di taman tersebut dan beberapa diantaranya berasal dari luar negeri.

Marketing Komunikasi Komplek Pramestha, Fitriana Pratiwi mengungkapkan wisatawan yang berkunjung ke taman burung bisa memperoleh pengetahuan baru tentang jenis-jenis burung. "Taman burung sendiri konsepnya wisata edukasi. Pengunjung tidak cuma wisata lihat burung tapi dikenalkan. Karena tiap area ada satu guide menjelaskan burung," ujarnya beberapa waktu lalu.

Berbeda dengan kebun binatang, ia mengungkapkan burung-burung yang berada di taman burung dilepas tanpa kandang. Sehingga wisatawan bisa langsung berhadapan dengan burung-burung.

"Sebelum burung dibawa ke taman burung, mereka dibawa ke karantina untuk penjinakan dan dibawa kesini dan sudah akrab dengan manusia," katanya.

Sejak 2016, Fitri mengatakan taman burung beroperasi. Terdapat 300 burung dari 100 jenis di dalamnya termasuk katanya burung yang berasal dari Makau dan Afrika. Didalam taman burung, menurutnya dibagi enam area jenis-jenis burung.

Ia mengungkapkan, enam area tersebut yaitu display area berisi burung paruh dan bengkij. Kemudian area aviari yang berisi merak serta kalkun atau burung yang tidak bisa terbang dan area burung parkit dan burung puter.

Selanjutnya, Fitriani mengatakan terdapat area owl house berisi burung hantu dan wet land berisi unggas hidup seperti bebek dan entong. Serta giant aviari berisi burung lokal seperti nuri dan betet.

Biaya masuknya sendiri, katanya untuk hari biasa Rp 35 ribu dan hari libur sebanyak Rp 50 ribu termasuk gratis air mineral dan gratis menonton pertunjukan burung. "Yang udah pernah datang dari luar Bandung sepert Jakarta dan dari Bandung sendiri. Ada juga dari luar negeri seperti dari Arab," katanya.

Menurutnya, banyak keluarga dan rombongan sekolah yang datang. Ia mengatakan pihaknya membangun taman burung sebab melihat belum adanya pihak yang membuat taman burung.

Salah seorang pengunjung, Danu (11) siswa kelas 4 SDN Citrasari mengaku sengaja datang ke taman burung untuk melihat burung. Dirinya mengaku baru pertamakali ke tempat tersebut.

"Senang bisa tahu banyak burung, kesini baru peryamakali," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement