Ceknricek.com -- Aktor Joaquin Phoenix sukses mengguncang emosi para penikmat film lewat perannya sebagai Arthur Fleck dalam film Joker (2019). Totalitas perannya dalam menjalani tokoh Joker yang dipercayai sebagai masa lalu dari karakter penjahat DC paling fenomenal itu dianggap bakal mengantarkannya meraih Academy Awards tahun ini. Sebelumnya, kekasih Rooney Mara ini sebenarnya pernah mendapatkan nominasi Oscar untuk kategori pemeran pendukung pria terbaik (Gladiator, 2001) dan pemeran pria terbaik (Walk The Line, 2006 dan The Master, 2012).
Joaquin mengaku tak menyangka aksinya sebagai Arthur ternyata bisa diterima dengan baik oleh khalayak. Apalagi, pencinta Joker sebenarnya sudah memiliki benchmark tersendiri lewat dua pemeran Joker itu sebelumnya, yakni Jack Nicholson (Batman, 1989) dan Heath Ledger (The Dark Knight, 2008).
Demi berterima kasih kepada para penggemar, Joaquin menyempatkan diri mengunjungi beberapa teater di Amerika Serikat saat pemutaran perdana film Joker pada akhir pekan lalu. Para penonton yang beruntung, tentu tak menyangka bisa bertemu langsung dengan Sang Pangeran Badut Kejahatan.
Dengan jaket hoodie bertuliskan “Animal Liberation Front”, ia mengunjungi teater IMAX di Universal Studios AMC, Los Angeles, sore waktu setempat. Sontak, kehadiran aktor berusia 44 tahun itu seolah menjadi bonus bagi para penonton. Setelah melayani permintaan foto, Joaquin kembali berkeliling ke teater lainnya.
Giliran para penonton di Pacific Theaters, Chatsworth yang mendapat kehormatan dari sang Joker. Usai berfoto dan bersalaman dengan para penggemar, Joaquin juga menjawab beberapa pertanyaan dari para penggemar. Salah satu penonton bahkan ada yang meminta Joaquin untuk mengulangi tawa khasnya sebagai Arthur.
“Saya tidak bisa, apakah kamu bisa?,” kata aktor yang juga dikenal sebagai vegetarian itu seperti dilansir TMZ. Tentu kita tak bisa menyalahkan Joaquin, lantaran tawa Joker itu mungkin adalah salah satu hal yang hanya bisa dilakukan sekali dalam seumur hidup.
Penyakit Gangguan Saraf
Sekadar informasi, dalam mempelajari tawa yang disebut-sebut bisa membuat orang merinding itu, Joaquin sengaja mempelajari video orang-orang menderita gangguan Pseudobulbar affect (PBA). Penyakit ini memang merupakan salah satu penyakit gangguan saraf, dimana penderita kesulitan menahan tawa dan tangis (Pathological Laughter and Crying atau PLC).
''Saya mempelajari beberapa video yang menunjukkan orang yang menderita tawa patologis, penyakit mental yang membuat tawa menjadi tidak terkendali,'' kata Joaquin saat diwawancarai majalah Italia, Il Vernerdi.
Tak hanya itu, demi menjalani perannya, Joaquin juga kehilangan berat badan hingga 24 kilogram. Hal ini membuat dirinya hampir benar-benar gila. ''Kehilangan berat badan sebanyak itu dalam waktu singkat tentu mempengaruhi psikologi seseorang,'' katanya kepada The Hollywood Reporter.
Phoenix juga disebut-sebut mempelajari buku-buku mengenai pembunuhan politik, guna mengetahui motif pembunuhan seperti yang dimiliki Arthur. Menurut sutradara Todd Phillips, Phoenix kadang-kadang pergi keluar set selama syuting karena dia kehilangan kendali diri dan perlu menenangkan diri.
Hal ini disebut-sebut sempat membingungkan aktor lain, yang merasa mereka telah melakukan sesuatu yang salah. “Dia sangat intens dalam melakukan apa yang ia lakukan, sebagaimana semestinya dan seharusnya,” kata Robert De Niro yang berperan sebagai pemeran pendukung, Murray Franklin.
Ya, memang tak mudah menjadi seorang Joker. Bahkan, Heath Ledger yang berperan sebagai Joker 11 tahun lalu, harus meregangkan nyawanya, tak lama setelah film itu tayang. Sebagian menduga Ledger kesulitan lepas dari bayang-bayang sang badut.
BACA JUGA: Cek Berita SELEBRITI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika