Jumat 11 Oct 2019 08:33 WIB

Teknologi Kini Bantu Kelola Indekos

Pemilik kerap kesulitan mengelola indekos.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Indira Rezkisari
Kamar kost/ilustrasi
Foto: Pexels
Kamar kost/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perubahan gaya hidup di Indonesia mengenai hunian rumah menjadi bergeser karena sulitnya dan mahalnya mencari rumah baru bagi generasi milenial. Tak jarang hal itu membuat para generasi milenial lebih baik menyewa kamar kost terlebih dahulu sebelum memiliki rumah sendiri.

Akan tetapi, menurut pengalaman banyak pengelola indekos, mengelola indekos tidak selalu mudah. Oleh sebab itu, salah satu jaringan hotel berbasis teknologi, OYO Hotels and Homes atau OYO, menerapkan sejumlah teknologi yang diaplikasikan untuk membantu para mitra kerja sama pemilik kost dalam mengelola kostnya.

Baca Juga

Country Head, OYO Hotels & Homes, Indonesia, Rishabh Gupta menjelaskan, ada dua hal mengenai teknologi yang digunakan pada sistem OYO. “Yang pertama adalah teknologi yang akan digunakan oleh pemilik kamar kost yang bekerja sama dengan OYO,” jelas Rishabh.

Sejauh ini, kesulitan para pemilik kost salah satunya adalah mengenai manajemen pengelolaan indekos itu sendiri. Salah satu manajemen yang sulit dikelola oleh pemilik kost adalah menarik biaya kost dari masing-masing penyewa kamar.

OYO menyediakan sebuah sistem yang mampu mengakomodasi pembayaran tanpa menggunakan uang atau cashless dari penyewa kamar kepada pemilik indekos. Artinya, sistem ini juga akan membantu pemilik kost untuk mendapatkan uang bulanan dari penyewa kost tanpa khawatir terlupa.

“Kami membawakan teknologi yang membuat kedua belah pihak bisa bertransaksi dengan cara daring. Sehingga, pembayarannya pun dilakukan secara daring, dan tidak menggunakan uang tunai lagi,” ungkap Rishabh.

Hal berikutnya, di sisi penyewa kamar atau konsumen, mereka bisa mencari kamar yang sesuai dengan keinginan dan kriteria sendiri berdasarkan lokasi dan juga harga kamar. “Algoritma kami akan bekerja untuk merekomendasikan kamar kos yang sesuai dengan bajet di area yang diinginkan, dan menawarkan kamar kos yang kompetitif,” jelas Rishabh.

Eko menambahkan, dengan adanya pembayaran yang terdeteksi di sistem, maka hal itu akan memudahkan baik para penyewa maupun pemilik indekos. Sebab, pada kejadian-kejadian dewasa ini, penyewa kamar indekos biasanya telah mengirimkan pembayaran mereka melalui penjaga kost dengan menggunakan uang tunai.

“Karena itu, biasanya pemilik kost kelupaan apakah penyewa kos sudah membayarnya atau belum. Dengan sistem kita, para pemilik kos bisa melihat sendiri dan kalau ada pertanyaan mengenai pembayarannya, mereka bisa menghubungi OYO,” kata Eko.

Begitupun juga ketika penyewa kamar indekos lupa membayar biaya kamar kostnya. Sistem OYO akan mengingatkan penyewa kamar indekos, setidaknya tujuh hari sebelum hari pembayaran penyewaan kamar kostnya.

Selain itu, sistem yang digunakan oleh OYO, para penyewa kamar indekos juga bisa melihat bagaimana perkembangan keluhan fasilitas yang telah diadukan melalui sistem juga. Misalnya, penyewa kamar kost meminta pengelola untuk membersihkan kamar kost.

Baik pemilik kost maupun penyewa kamar indekos bisa melihat perkembangannya melalui sistem yang ada. Artinya, dalam sistem yang dinamakan OYO Operating System (OS) itu, pemilik kamar indekos bisa melihat bagaimana aliran pembayaran dan juga perawatan kamar indekos.

OYO sendiri menerapkan berbagai aplikasi, masing-masing untuk pemilik kamar indekos yang memiliki kerja sama, dan juga untuk para penyewa kamar kost. OS yang digunakan oleh pemilik indekos itu akan dikelola di sebuah aplikasi khusus untuk pemilik kamar kost.

Sementara, untuk konsumen atau penyewa kamar, OYO menyediakan satu aplikasi untuk menyewa kamar. Namun, OYO juga menggunakan agregator lain untuk mempromosikan kamar indekos yang disewakan.

“Sehingga kalau dari sisi konsumen, konsumen bisa melihat kamar yang tersedia dari berbagai platform. Secara ekosistem, kami sudah siapkan semua,” ujar dia. Aplikasi OYO Life sendiri masih dalam tahap penyelesaian dan akan dikeluarkan sesegera mungkin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement