Senin 07 Oct 2019 00:30 WIB

Wisata Perahu Situ Gede Terdampak Musim Kemarau

Perahu sewaan milik warga hanya bisa terparkir di bagian tepi Situ Gede.

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

TASIKMALAYA, AYOBANDUNG.COM -- Kemarau panjang yang melanda beberapa wilayah di Jawa Barat, termasuk Kota Tasikmalaya, berdampak pada berbagai bidang, salah satunya pariwisata. Hal ini terlihat dari menyusutnya debit air di Situ Gede, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

Pantauan Ayotasik.com (Ayo Media Network), Sabtu (5/10/2019), air Situ Gede menyusut drastis. Jika biasanya debit air sampai tepi, kini hanya tersisa di bagian tengah situ. Sementara di bagian tepi Situ, terlihat hamparan reremputan berwarna hijau.

Perahu sewaan milik warga juga hanya bisa terparkir di bagian tepi Situ Gede. Biasanya, perahu yang disewakan lalu lalang membawa sejumlah pengunjung menikmati suasana Situ Gede.

Salah satu tokoh masyarakat Situ Gede, Nandang Suherman, mengatakan, penyusutan debit air situ akibat kemarau. Penyusutan air berdampak pada jumlah kunjungan.

"Ada kerasa penurunan pengunjung, mungkin karena airnya surut. Para pemilik perahu juga merasakan dampaknya. Kebanyakan mereka kerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan," papar Nandang, Sabtu (5/10/2019).

Najmudin (41), salah seorang pemilik perahu, mengatakan, saat ini ia sudah memarkir perahunya di tepian Situ karena air surut. Sementara untuk memenuhi kebutuhan, ia mencoba peruntungan dari berjualan kelapa muda dari warung kecil miliknya.

"Buat kebutuhan mah, saya ngandelin dari warung saja. Tiap kemarau juga seperti ini selalu surut, " kata Najmudin.

Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tasikmalaya, Sandi Lesmana mengatakan, berkurangnya debit air Situ Gede sudah terjadi 6 bulan terakhir. Penyusutan terjadi secara perlahan hingga kondisinya seperti saat ini. Padahal, ada 225 hektare area persawahan yang menggantungkan pengairan dari Situ Gede.

"Memang sejak dua bulan terakhir, tidak ada lagi aliran air yang masuk ke Situ Gede," kata Sandi.

Dengan penyusutan ini, hanya ada sekitar 20% area persawahan yang bisa terairi. Itupun yang ada di sekitar Situ Gede. "Memang setiap tahun begini kondisinya. Karena kan tergantung sumber air atau dari air hujan," pungkas Sandi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement