Rabu 02 Oct 2019 13:18 WIB

Jurus Menabung Ala Miliarder

Sebelum menjadi miliarder, ternyata mereka menabung dengan cara yang sama.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Manajemen keuangan dan investasi (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Manajemen keuangan dan investasi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Thomas C Corley, seorang akuntan publik sekaligus perencana keuangan bersertifikat menghabiskan waktu selama lima tahun untuk mempelajari kebiasaan para miliarder. Dia juga memperluas wawasannya dengan membaca berbagai buku, termasuk di antaranya adalah buku berjudul Change Your Habits and Change Your Life.

Corley pun mewawancarai 233 orang yang memiliki pendapatan kotor setidaknya 160 ribu dolar AS per tahun dan 3,2 juta dolar AS untuk aset besihnya. Sebanyak 177 di antaranya adalah orang-orang bekerja secara mandiri.

Dalam wawancara tersebut, Corley menemukan banyak fakta mengenai kehidupan miliarder, termasuk kebiasaan sehari-hari untuk menabung yang membuat mereka menjadi seperti saat ini. Corley menulis dalam bukunya bahwa 80 persen dari miliarder yang bekerja mandiri tidak menjadi kaya sampai usia 50 tahun, tetapi hampir semuanya memulai dengan cara yang sama.

"Miliarder yang bekerja mandiri, dalam studi saya, semuanya menetapkan tujuan untuk menghemat 10 hingga 20 persen dari pendapatan mereka selama tahun-tahun sebelum mereka menjadi jutawan," tulis Corley, dilansir Stuff.

Menurut St Louis Federal Reserve, rata-rata warga di Amerika Serikat (AS) memiliki tingkat tabungan sekitar delapan persen. Satu hal yang lebih penting dari studi Corley ialah para miliarder sebelumnya telah sengaja menyimpan tabungan mereka secara tepat.

Menggunakan strategi yang oleh Corley disebut "the bucket system", mereka membagi-bagikan tabungan mereka ke dalam empat kategori umum. Mereka menyebar asetnya di tabungan pensiun, pengeluaran khusus, pengeluaran tak terduga, dan biaya siklus.

Tabungan pensiun mencakup rencana pensiun di tempat kerja, yaitu uang yang diinvestasikan untuk pertumbuhan dan dibelanjakan di kemudian hari. Kemudian ada biaya pendidikan masa depan, biaya pernikahan, uang muka rumah, dan biaya besar lain yang diharapkan adalah bagian dari kategori berikutnya.

Kategori ketiga kurang lebih merupakan dana darurat dengan rekening terpisah serta uang tunai untuk digunakan kembali atau jika terjadi hal yang tak diinginkan, seperti kehilangan pekerjaan tiba-tiba atau masalah kesehatan darurat. Terakhir, kategori tabungan untuk hadiah ulang tahun dan liburan.

Strategi tabungan ini terbukti penting bagi hampir setengah dari miliarder dalam studi Corley, yang menurutnya mengikuti Saver-Investor Path. Para miliarder pada akhirnya mampu hidup dengan 80 persen atau kurang dari gaji yang dimiliki.

Mereka tetap konsisten dan sabar serta tidak pernah memamerkan kekayaan mereka. Satu hal yang terpenting, mereka menggunakan waktu untuk keuntungan mereka.

"Jutawan yang mandiri membuat kebiasaan menabung. Semakin Anda bisa menabung di usia dini, semakin banyak kekayaan yang akan Anda kumpulkan,” jelas Corley.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement