Kamis 03 Oct 2019 18:19 WIB

Mumpung Murah, Siap-Siap Beli Saham Perusahaan yang akan IPO ini!

Biasanya, harga saham dari emiten yang baru melantai di bursa efek cenderung murah.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
.
.

Investasi Saham IPO

Ilustrasi investasi saham perusahaan-perusahaan yang baru IPO

Cermati.com – Biasanya, harga saham dari emiten-emiten yang baru melantai di bursa efek cenderung sangat murah. Hal inilah yang umumnya dijadikan peluang bagi banyak orang untuk membelinya.

“Mumpung masih murah, bisa beli banyak lembar saham. Kalau nanti per lembar sahamnya naik, kan jadi untung banyak!”

Kira-kira, begitulah yang kerap ada di benak banyak orang bila ingin investasi di saham. Dan memang benar adanya, umumnya harga saham perdana yang baru diterbitkan perusahaan yang mendaftarkan dirinya di Bursa Efek Indonesia (BEI/IDX) sangat murah.

 

Minimal Beli Saham: 1 Lot Berisi 100 Lembar Saham

Investasi Saham

Ilustrasi pergerakan harga saham

Biasanya, harga saham perusahaan yang baru menawarkan sahamnya ke publik atau IPO (Initial Public Offering) sekitar Rp100-an hingga Rp300-an per lembar sahamnya.

Maklum saja, perusahaan yang membuka kepemilikannya buat umum ini masih harus berupaya keras untuk meyakinkan para investor mau menaruh uangnya dengan membeli lembar saham yang ditawarkan.

Bagi yang ingin investasi saham, minimum pembelian adalah 1 lot saham. Dalam 1 lot saham ini berisi 100 lembar saham.

Jadi, jika ingin investasi saham, siapkan sejumlah uang yang cukup untuk membeli 100 lembar saham (1 lot saham).

Sebagai gambaran, jika harga 1 lembar saham Rp300, maka uang yang harus disiapkan adalah:

= Rp300 (harga per lembar saham) x 100 (jumlah lembar saham)

= Rp30.000

Tapi, tentunya jika hanya beli 1 lot saham saja tidak akan terasa signifikan keuntungan nantinya. Dengan harga per lembar saham yang hanya Rp300, setidaknya bisa beli sebanyak 10.000 lembar saham.

Maka, uang yang harus disiapkan buat beli saham adalah:

= Rp300 (harga per lembar saham) x 10.000 (lembar saham yang akan dibeli)

= Rp3.000.000

Lalu, perusahaan mana sajakah yang kira-kira akan menawarkan saham perdananya di bursa efek? Jangan lupa catat daftar perusahaannya, sehingga pada saat diluncurkan nanti bisa langsung beli.

Baca Juga: Mau Investasi Saham? Ini Sektor yang Menguntungkan di 2019

Perusahaan-Perusahaan yang akan IPO di Akhir 2019

Perusahaan IPO

Ilustrasi perusahaan-perusahaan yang akan 'go public'

Setiap tahunnya pasti akan ada perusahaan yang mencatatkan diri sebagai perusahaan terbuka atau kepemilikannya dibuka untuk publik. Sehingga perusahaan tersebut mendapatkan sejumlah dana segar sebagai modal mengembangkan usahanya.

Sebagaimana Cermati.com lansir dari CNBC Indonesia, BEI mengungkapkan setidaknya ada 23 calon emiten baru yang akan listing di bursa efek. Perusahaan-perusahaan yang akan IPO di akhir tahun 2019 itu adalah:

Sektor Properti:

  1. PT Alamanda Investama
  2. PT Repower Asia Indonesia
  3. PT HarvestvTime
  4. PT Graha Belitung Utama

Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi:

  1. PT Itama Ranoraya
  2. PT Digital Mediatama
  3. PT Singaraja Putra
  4. PT SAM Indonesia

Sektor Pertambangan:

  1. PT Ifishdeco
  2. PT Dana Brata Luhur
  3. PT Ginting Jaya Energi

Sektor Industri Dasar:

  1. PT Trinitan Metals and Minerals
  2. PT Sinergi Inti Plastindo
  3. PT Indonesia Fibreboard Industry

Sektor Aneka Industri:

  1. PT Gaya Abadi Sempurna
  2. PT Indo Bintang Mandiri

Sektor Industri Barang Konsumsi:

  1. PT Asia Sejahtera Mina
  2. PT Mulia Boga Raya

Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi:

  1. PT Aneka Minera Indonesia
  2. PT Prima Globalindo Logistik

Sektor Agrikultur:

  1. PT Palma Serasih
  2. PT Cisadane Sawit Raya

Sektor Keuangan:

  1. PT Bank Amar Indonesia 

Baca Juga: Mau Bermain Saham? Investor Pemula Wajib Tahu ini

 

Pilih Sektornya dan Pelajari Perusahaannya

Investasi Saham

Ilustrasi main saham

Investasi di saham itu ada kiat-kiatnya yang perlu diperhatikan biar untung. Oleh karena itu, ketahui apa saja yang harus dipahami dalam berinvestasi di saham ini. Saat investasi saham, harus tahu kondisi perekonomian terkini, baik global maupun domestik.

Sebab kondisi itu bisa memengaruhi kinerja perusahaan. Maka, pahami cara investasi saham dengan baik, pelajari laporan keuangan perusahaan tersebut, dan pilih yang prospektus.

Dan yang perlu juga diingat adalah jadikan investasi saham itu sebagai investasi jangka panjang, jangan mudah terbawa arus pasar. Karena pada akhirnya keuntungan bisa dirasakan dalam jangka panjang, setidaknya minimal 10 tahun.

Baca Juga: Cara Investasi Saham bila Tak Punya NPWP

 

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement