Senin 30 Sep 2019 09:52 WIB

Warner Bros Larang Wawancara Film Joker

Film Joker banyak mendapat kritik jelang pemutaran perdananya.

Rep: Umi Soliha/ Red: Indira Rezkisari
Joaquin Phoenix.
Foto: AP
Joaquin Phoenix.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Rumah produksi film Joker yaitu Warner Bros Entertainment tidak mengizikan adanya wawancara dengan pemain atau kru pada penayangan perdananya nanti. "Saya pikir sudah waktunya membiarkan film ini berbicara sendiri," ujar sutradara yang menggarap film Joker, Todd Philipis, dilansir dari Hollywood Reporter, Senin (30/9).

Film yang akan dirilis 4 Oktober mendatang ini telah mendapatkan banyak kritikan dari berbagai pihak. Terutama saat lima keluarga korban mengirimkan surat yang berisikan kekhawatiran mereka film ini akan menggulang tindakan brutal 2012 silam.

Baca Juga

Mereka juga takut aksi Joker bisa menginspirasi penonton untuk melakukan perbuatan kriminal. Selain itu, keluarga korban ingin Warner Bros menyuarakan bahaya penggunaan senja dari perusahaan senjata, reformasi senjata dan penghentian partisipasi politik bagi pihak yang menerima dan dari Natioanal Rifle Association (NRA).

Menanggapi berita tersebut, Warner Bros menegasakan Joker bukanlah media mempromosikan segala bentuk kekerasan. Mereka juga menegaskan tidak bermaksud membenarkan aksi anarkis dan brutal dari Joker.

Menurut pihak Warner Bros,  kekerasan senjata di masyarakat merupakan masalah kritis dan mengklaim mempunyai sejarah panjang dalam membantu korban kekerasan termasuk tragedi Aurora. Warner Bros menyumbang 1 juta dolar Amerika Serikat untuk keluarga korban tragedi Aurora.

"Kami dengan para pemimpin bisnis lainnya meminta para pembuat kebijakan melakukan reformasi senjata. Dengan mengangkat film ini bisa mendorong berbagai pihak menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan ini."

Begitu pun dengan sutradara Todd Phillips dan aktor Joaquin Phoenix (pemeran Joker) tidak setuju jika film mereka dianggap memicu tindak kekerasan. Mereka berharap masyarakat bisa lebih bijak saat menonton film Joker dan lebih menekankan pada pesan moral yang terkandung dalam film tersebut.

Saat gala premier terlihat mengamanan sangat ketat untuk mengantisipasi kejahatan-kejahatan yang muncul. Bahkan penonton dilarang menggunakan kostum saat menghadiri premiere film tersebut.

Joker berkisah tentang komedian yang memiliki masalah mental yang berujung pada tindakan anarkis dan brutal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement