Ahad 29 Sep 2019 10:48 WIB

Wisata Bali Lebih Ramah Kantong dengan Great Bali Xperience

Meskipun murah, Great Bali Xperience bukan membuat wisata Bali menjadi 'murahan'.

Pariwisata di Bali (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supri
Pariwisata di Bali (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Bali Wayan Koster meluncurkan "Great Bali Xperience" yang didukung kalangan pariwisata, maskapai penerbangan dan pengusaha ritel untuk mengakselerasi kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata. "Great Bali Xperience" (GBX) ini bukan menjadikan wisata Bali murahan, tetapi ini momen spesial," kata Wayan Koster saat menyampaikan sambutan pada acara peluncuran GBX di Sanur, Denpasar, Sabtu (28/90.

Sejumlah promo hotel, restoran, penerbangan, dan diskon harga produk ritel dalam Great Bali Xperience dapat dinikmati wisatawan asing maupun wisatawan domestik mulai 1-15 Oktober 2019. "Kita harus berpikir soal pariwisata secara menyeluruh dari hulu ke hilir dan bisa membaca gelagat eksternal maupun internal yang terjadi, serta siklus alami. Maka dari itu, harus ada jurus, di saat siklus (wisatawan) sepi apa manuvernya, termasuk di siklus ramai juga melakukan yang terbaik," ucap Gubernur asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng itu.

Baca Juga

Menurut Koster, selama ini kalangan pariwisata dan pemerintah mungkin merasa sudah merasa berada di zona nyaman, sehingga agak lalai untuk menyiapkan tata kelola pariwisata yang andal dan siap dengan berbagai tantangan yang terjadi. "Sehingga kalau terjadi apa-apa di luar Bali kita kaget. Oleh karena itu, harus menjadi pemahaman yang dalam, bagaimana kita mengelola pariwisata dengan tepat, Kita tidak bisa mengelola dengan cara konvensional, harus dengan sistem yang andal," ucap Wayan Koster.

Dia mengingatkan bahwa dunia pariwisata itu sangat sensitif terhadap berbagai isu seperti isu politik, ekonomi, dan sebagainya, serta regulasi yang diberlakukan. "Dulu karena faktor internal erupsi Gunung Agung pariwisata sempat goyang, belakangan juga ada penundaan kedatangan karena isu terkait Revisi KUHP. Yang harus dibaca juga perubahan ekonomi global terutama dari negara-negara yang menjadi sumber wisatawan ke Bali seperti Australia, China, dan Eropa," ujar Wayan Koster.

Dengan Great Bali Xperience, lanjut dia, merupakan salah satu upaya jangka pendek untuk mengakselerasi kunjungan wisatawan di saat low season. Namun, setelah itu, pemangku kepentingan pariwisata harus duduk bersama dan lebih serius untuk pengelolaan pariwisata ke depan yang lebih baik.

"Apa yang kita terima sekarang lebih banyak karena faktor anugerah, kebaikan alam Bali yang indah dan keunikan budaya, sedikit karena pengaruh kebijakan," ucap Wayan Koster.

Menurut dia, pembangunan sejumlah infrastruktur seperti jalan pintas dari Bali selatan ke utara, hingga penataan TPA Suwung, merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendukung pariwisata. Di samping melalui sejumlah peraturan gubernur untuk merawat taksu atau aura alam Bali yang tidak dimiliki daerah lain.

"Saya pencinta pariwisata, saya sedang memikirkan hal yang lebih serius untuk menjadikan kepariwisataan Bali lebih berkelas dan membangun pondasinya agar tidak mudah goncang," kata Wayan Koster.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement