Sabtu 28 Sep 2019 00:11 WIB

Menanti Negeri di Atas Awan Dibuka Kembali

Pemerintah setempat sedang membangun fasilitas pendukung wisata.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Gunung Luhur, Citorek Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak.
Foto: Diskom banten
Gunung Luhur, Citorek Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Hamparan awan putih yang membentang indah saat dilihat dari puncak Gunung Luhur Desa Citorek, Kabupaten Lebak, Banten telah memukau banyak wisatawan. Udara sejuk khas pegunungan di tengah rimbun hutan telah memesona ribuan orang saat mengunjungi objek wisata di Selatan Banten yang saat ini telah dikenal luas dengan negeri di atas awan.

Namun, keindahan itu tidak lagi bisa dirasakan penikmat wisata alam untuk sementara wakt, lantaran destinasi wisata ini tengah ditutup oleh Pemerintah Kabupaten Lebak sejak Kamis (26/9). Alasan fasilitas pendukung wisata menjadi penyebab terbesar negeri di atas awan dihentikan geliat wisatanya.

Baca Juga

Belum selesainya pembangunan infrastruktur jalan Cipanas-Warung Banten yang merupakan akses jalan menuju destinasi wisata tersebut menjadi alasan terbesar ditutupnya wisata alam ini. Puncaknya adalah saat negeri di atas awan banjir wisatawan pada Ahad (22/9). Saat itu, para wisatawan ramai mengeluhkan akses jalan yang penuh debu mengganggu.

Plt. Kepala Dinas Pariwisata Lebak, Imam Rismahayadin menyebut penutupan wisata tersebut akan dilakukan sampai pembangunan fasilitas pendukung wisata selesai. Dirinya belum bisa mengatakan waktu tepatnya wisata ini akan dibuka.

"Karena progress pembangunan jalan di sana masih berjalan, jadi akan diinformasikan lebih lanjut untuk waktu dibuka kembali wisata negeri di atas awan ini," kata Kepala Dinas Pariwisata Lebak, Imam Rismahayadin, Jumat (27/9).

photo
Gubernur Banten Wahidin Halim meninjau pembanguan ruas jalan Cipanas - Warung Banten sekaligus menikmati pesona Negeri Di Atas Awan Citorek Banten.

Meski begitu, Imam mengatakan sedang melakukan upaya percepatan pembangunan fasilitas pendukung. Pembangunan nantinya diprioritaskan kepada fasilitas yang menjadi fasikitas kebutuhan dasar pengunjung.

Imam mengaku sarana wisata di lokasi tersebut saat ini belum lengkap sehingga banyak dikeluhkan pengunjung. Dirinya menuturkan keputusan menutup objek wisata ini menjadi upayanya dalam memberikan kenyamanan dan kemanan bgi pengunjung.

"Amenitas (fasilitas pendukung wisata) juga belum lengkap, jadi untuk kenyamanan dan keamanan serta proses pembangunan wisata itu ditutup sementara," ujarnya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan jalan Warung Banten-Cipanas, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Banten Daud Joesoef menjelaskan kemajuan pembangunan Warung Banten-Cipanas saat ini tinggal menyisakan tiga kilometer.

"Kalau sesuai kontraknya kan single year, jadi Desember nanti seharusnya pembangunan jalannya sudah selesai," ujar Daud.

Dirinya menjelaskan banyaknya wisatawan yang mengunjungi negeri di atas awan menjadi kendala dalam pembangunan infrastruktur jalan. Intensitas jumlah kendaraan yang semakin hari semakin tinggi, terlebih pada akhir pekan menghambat pengerjaan jalan.

"Ini jalan aslinya cuma empat meter, kemudian kami perlebar menjadi enam meter. Untuk lalu lintas biasanya kita setengah sisi dibuka dan setengah sisi ditutup, jadi dengan lebar jalan yang terbatas ditambah lalu lintas yang tinggi ini jadi kendala pembangunan," katanya.

Dengan adanya penutupan wisata negeri di atas awan, Daud berharap pembangunan jalan bisa semakin cepat. "Semoga dengan adanya kebijakan ini bisa lebih cepat. Jadi saya harapkan untuk masyarakat untuk bersabar sementara jalan ini dibangun," kata Daud.

Pengelola wisata negeri di atas awan Sukmadi Jaya Rukmana berharap wisata negeri di atas awan bisa segera dibuka kembali. Ia dan Pemerintah Desa Citorek disebut telah berkoordinasi untuk mempercepat dibukanya objek wisata ini.

Namun, dirinya mengaku akan menerima kebijakan tersebut dan akan menggunakan waktu yang ada untuk berbenah. "Buat kami itu cukup memberi ruang untuk membenahi area wisata, Keluhan warga pasti ada. Tapi demi kemajuan, masyarakat siap dan legawa. Mereka juga mendukung program pemerintah dalam hal ini pembangunan jalan. Bahkan tadi malam juga warga justru banyak membantu pemasangan pengaman jalan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement