REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Bandara internasional kedua di Beijing telah diresmikan oleh Presiden Xi Jinping pada Rabu (25/9). Peresmian bandara dengan terminal terbesar di dunia ini diresmikan menjelang perayaan ulang tahun ke-70 Cina.
Bandara internasional Beijing Daxing dirancang menangani 72 juta penumpang per tahun. Lokasi bandara tersebut terletak di sisi selatan ibu kota dan dibangun dalam waktu kurang dari lima tahun dengan biaya 17 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Penerbangan komersial pertama maskapai itu adalah pesawat China Southern Airlines menuju provinsi selatan Guangdong. Penyiar TV negara CCTV, seperti yang dilansir dari Fox News, Jumat (27/9), mengatakan pesawat tersebut lepas landas pada Rabu sore waktu setempat.
Enam penerbangan lagi berangkat ke Shanghai dan tujuan lainnya. Daxing dirancang oleh mendiang arsitek Irak-Inggris, Zaha Hadid, termasuk bangunan yang disebut sebagai terminal terbesar di dunia dengan luas 11 juta kaki persegi.
Meskpun demikian, pembangunnya mengatakan para pelancong perlu berjalan tidak lebih dari dua ribu kaki untuk mencapai gerbang keberangkatan. Daxing yang berbentuk bintang ini berjarak sekitar 30 mil di selatan pusat kota Beijing.
Bandara tersebut memiliki empat landasan pacu. Rencananya akan ditambah tiga landasan lagi.
Operator termasuk Bristish Airways dan China Southern berencana untuk pindah ke Daxing dari Bandara Internasional Ibu Kota Beijing.
Sementara itu, bandara utama Beijing terletak di timur laut kota. Bandara tersebut merupakan bandara tersibuk kedua di dunia setelah Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta dan mendekati kapasitas.
Beijing juga memiliki bandara ketiga, Nanyuan untuk penerbangan domestik, Tetapi pemerintah mengatakan Nanyuan akan ditutup setelah Daxing beroperasi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
