Kamis 26 Sep 2019 15:17 WIB

Kemenkes Sibak Isi Gas Air Mata yang Dipakai Polisi

Gas air mata kerap digunakan polisi saat menghadapi massa yang ricuh.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Reiny Dwinanda
BLOKIR TOL . Asap gas air mata mengepul dari kejauhan saat mahasiswa memblokade jalan tol dalam pada aksi di depan Kompleks Gedung Parlemen RI, Selasa (24/9).
Foto: Yogi Ardhi/Republika
BLOKIR TOL . Asap gas air mata mengepul dari kejauhan saat mahasiswa memblokade jalan tol dalam pada aksi di depan Kompleks Gedung Parlemen RI, Selasa (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gas air mata kerap digunakan polisi saat menghadapi massa yang ricuh. Apa saja yang terkandung di dalamnya? Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap ada tiga bahan kimia yang mungkin terdapat dalam tabung gas air mata.

"Kandungan kimia gas air mata dapat terdiri dari salah satu bahan berikut, yaitu chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloroacetophenone (CN), dan pepper spray atau semprotan merica," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Widyawati saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (26/9).

Baca Juga

Menurut Widyawati, gas air mata yang biasa digunakan oleh pihak polisi biasanya mengandung CS dan CN. Sementara itu, pepper spray cenderung lebih sering dipakai oleh individu untuk proteksi diri sendiri.

photo
Massa Aksi Mahasiswa Indonesia berlari menghindari gas air mata saat aksi di depan kawasan Jalan Tol Dalam Kota Gatoto Soebroto, Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Widyawati menjelaskan, efek yang ditimbulkan dari paparan gas air mata ialah rasa menyengat dan membakar pada mata, hidung, mulut, dan kulit. Selain itu, orang yang terkena gas air mata akan mengalami keluar air mata yang berlebihan, penglihatan kabur, hidung beringus, dan mengeluarkan air liur.

"Kemudian jaringan yang terpapar dapat mengembangkan ruam dan luka bakar kimia, menyebabkan batuk dan sulit bernapas, termasuk perasaan tersedak," ujarnya.

Lebih jauh, Widyawati memaparkan, gas air mata juga bisa berdampak ke psikis. Orang yang terkena gas air mata dapat mengalami disorientasi dan kebingungan yang dapat menyebabkan kepanikan hingga rasa kemarahan yang kuat.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement