REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Penyanyi Charlotte Emma Aitchison atau yang dikenal sebagai Charli XCX telah buka suara soal stigma seputar terapi kesehatan mental di Inggris. Berbicara di radio Beats 1 Apple Music, Charli mengatakan meskipun tidak pernah mencari terapi, tetapi ia kini mempertimbangkan hal itu.
“Saya belum pernah melakukan terapi sebelumnya karena itu terasa agak asing bagi saya, tetapi saya tidak pernah anti dengan itu. Saya pikir saya gugup. Sekarang, saya pikir benar-benar ingin melakukan itu,” kata Charli, seperti yang dilansir dari Independent, Senin (23/9).
Pelantun lagu "Boys" ini menjelaskan soal keraguannya untuk mencari akses terapi kesehatan mental di masa lalu. Charli merasa, kurang umum untuk bersikap terbuka tentang kesehatan mental di Inggis.
“Saya merasa ada stigma di Inggris tentang ini,’ Oh terapi, ini agak LA (Los Angeles) bukan? Saya benar-benar berpikir begitu,” ujarnya.
Ada pula pemikiran bahwa hanya orang-orang yang benar-benar kaya yang bisa mendapatkan terapis. Ia kemudian menyarankan agar semua orang harus mendapatkan terapi untuk membantu kesehatan mental mereka.
“Anda pergi untuk pemeriksaan fisik dan karenanya Anda harus melakukan yang sama untuk kesehatan mental,” kata penyanyi berusia 27 tahun tersebut.
Komentar penyanyi itu muncul setelah ia berbicara tentang perjuangannya melawan depresi. Charli menjelaskannya dalam sebuah wawancara terkait album barunya Spin.
Charli XCX adalah penyanyi dan penulis lagu asal Inggris. Ia pertama kali menandatangani kontrak bersama Asylum Records pada 2010 .
Pada 2012 ia merilis dua mixtape berjudul Heartbreaks and Eartquakes dan Super Ultra. Setahun kemudian Charli merilis album debutmya, True Romance.