Jumat 20 Sep 2019 05:27 WIB

Derita Asap Masyarakat Sampit Dituangkan Dalam Lagu

Sejumlah seniman lokal di Sampit menyuarakan penderitaan terpapar asap lewat lagu.

Ilustrasi Musik
Foto: pixabay
Ilustrasi Musik

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Sejumlah seniman lokal di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, merilis lagu untuk menyuarakan kegelisahan dan penderitaan masyarakat akibat kabut asap. Karhutla tak hanya merusak lahan tapi juga mengancam jiwa masyarakat Sampit.

"Kami ingin semua tahu bahwa kami di Kotawaringin Timur menderita akibat kebakaran lahan dan kabut asap kembali terjadi. Kebakaran tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga menimbulkan gangguan terhadap kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lainnya," kata Leonard, seorang seniman Sampit, Kamis (19/9).

Baca Juga

Kelompok seniman musik hasil kolaborasi FAR Production dan Master Piece merasa tergugah menuangkan kondisi saat ini ke dalam sebuah lagu. Grup ini terdiri dari Leonard sebagai vokalis, Abe Abraham pada keyboard, Ferry Hakim pada gitar dan Rio Permadi pada keyboard 2 sekaligus editor musik.

Mereka menggambarkan parahnya dampak kebakaran hutan dan lahan serta betapa besar kerja keras segenap elemen masyarakat untuk memadamkan kebakaran yang hingga kini belum membuahkan hasil sesuai harapan. Apalagi saat ini asap telah menimbulkan dampak parah hampir di semua bidang, khususnya kesehatan, pendidikan, transportasi dan aktivitas ekonomi masyarakat.

Tidak terlalu sulit bagi Leonard dan kawan-kawan menggambarkan parahnya dampak kebakaran lahan di Kotawaringin Timur karena mereka memang terjun ke lapangan. Bahkan, mereka kerap ikut bergabung dengan kelompok kawula muda atau generasi milenial yang peduli dan terjun langsung ikut memadamkan kebakaran lahan di Sampit.

Di studio sederhana berukuran sekitar 3x4 meter, mereka berbagi tugas meramu lagu sesuai kemampuan masing-masing. Dalam waktu tiga hari, lagu dengan visual sejumlah lokasi kebakaran lahan dan perjuangan petugas memadamkan api itu rampung.

Begitu selesai, lagu itu dengan cepat menyebar. Tata musik yang apik dipadu lirik lagu yang begitu menyentuh, dengan cepat membuat lagu "Save Kotimku" menarik perhatian masyarakat. Lagu ini seolah mewakili perasaan dan penderitaan masyarakat saat ini di tengah pekatnya asap kebakaran lahan.

Para seniman ini berharap lagu ini dapat membuka mata hati semua pihak sehingga terpanggil untuk bersama-sama mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Tidak perlu saling menyalahkan dan merasa benar karena itu tidak akan menyelesaikan masalah. Saat ini yang diperlukan adalah upaya bersama agar kebakaran lahan segera bisa dipadamkan sehingga asap segera hilang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement