Pagelaran Sejarah Fatahillah di Kawasan Kota Tua Jakarta, membetot antusiasme masyarakat. Lebih dari 150 orang memainkan drama kolosal yang menceritakan perjalanan Pangeran Fatahillah melawan penjajah Portugis di Batavia.
“Kegiatan ini dikemas secara unik dan atraktif, serta mengandung unsur edukatif sehingga diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Supaya dapat mengenal lebih jauh tentang sejarah Jakarta dan Fatahillah itu sendiri,” tutur Edy Junaedi, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.
Baca Juga: Gebyar Budaya Betawi Hadirkan Pencak Silat Hingga Lenong Betawi
Informasi tentang nilai budaya, khususnya budaya Betawi dihadirkan dalam acara itu. Di antaranya adat-istiadat, makanan, serta tata cara upacara adat masyarakat Betawi kepada masyarakat luas.
Pengunjung tampak berkumpul di panggung megah yang terletak di depan Museum Sejarah Jakarta atau yang dikenal Museum Fatahillah. Mereka antusias menyaksikan pagelaran tersebut.
Panggung seni lainnya berupa stand-stand yang ditempati oleh masing-masing museum untuk memamerkan dan memperkenalkan beberapa karyanya. Beberapa museum yang berpartisipasi mengisi acara itu adalah Museum Sejarah, Museum Wayang, Museum Tekstil, Museum Keramik dan Museum Joeang 45.
Banyak spot menarik yang dijadikan pengunjung untuk berfoto. Tak hanya latar belakang ilustrasi kota Jakarta dan Museum Fatahillah, ikon jembatan penyeberangan yang sedang hits di Jakarta juga menjadi buruan pengunjung. Acara ini juga diisi kegiatan menarik seperti mencicipi kuliner khas Betawi, lenong Betawi, silat massal, pertunjukkan musik gambus, senam massal, penampilan Keroncong Senja, dan Betawi street fashion.
BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
